SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Sukabumi, Ganora Zarina, menyebutkan kasus narkoba di Kota Sukabumi setiap bulan semakin bertambah intensitasnya. Hal itu ia sampaikan saat menggelar giat pemusnahan barang bukti di halaman Kantor Kejari Kota Sukabumi, Selasa (4/12/2018) siang. Masih kata Ganora, salah satu peningkatan intensitas peredaran narkoba diantaranya terjadi di Lembaga Permasyarakatan (Lapas).
"Untuk itu nantinya kedepan, saya akan melakukan koordinasi dengan Lapas, BNN, Polres dan pengadilan untuk bersinergi, bagaimana caranya meminimalisir terutama di Lapas yah. Agar tidak terjadi penyebaran-penyebaran yang sebagaimana diisukan. Seperti di daerah-daerah yang lain, ternyata di Lapas itu banyak terdapat transaksi-transaksi yang ilegal," beber Ganora.
BACA JUGA: Narkoba dan Kenakalan Remaja Dominasi Tindak Pidana di Kota Sukabumi
Di hadapan awak media, Ganora juga menyebutkan, bahwa para terpidana justru merasa senang tatkala ditempatkan di Lapas. Menurutnya, di dalam Lapas para pelaku kejahatan bisa berkumpul sampai melakukan beberapa transaksi di balik jeruji besi.
"Dan ternyata dihukum itu justru mereka merasa senang. Dihukum di sana. Karena mereka akan melakukan transaksi dan akan berguru dengan teman-temannya yang lain," imbuhnya.
BACA JUGA: Polisi Amankan Pelajar SMK Akibat Tawuran di Cibadak Sukabumi
Pada kasus yang lain, Ganora mengaku pernah mendapat temuan adanya sembilan paket ganja siap edar di dalam mobil tahanan. Peristiwa itu terjadi kurang lebih dua bulan yang lalu. Barang itu ditemui pada saat mobil tahanan transit di Kantor Kejari Kota Sukabumi seusai sidang di Pengadilan Negeri Kota Sukabumi. Ia kemudian berkoordinasi dengan Kasat Narkoba Polres Sukabumi Kota untuk menelusuri dari mana barang-barang tersebut berasal.
"Pada waktu itu transit dan mau diserahkan ke Lapas. Dan ternyata begitu mereka turun ada sembilan paket ganja dan kondom berceceran di mobil tahanan. Kemudian kami berusaha mencari tahu ini dari mana. Kami berkoordinasi dengan Kasat Narkoba untuk bagaimana caranya mengetahui ini dari mana dan bagaimana agar ini tidak terulang lagi," tandasnya.