SUKABUMIUPDATE.com - Perusahaan tambang dan pengolahan pasir kuasa PT Sukabumi Silica Resources (SSR), di Cibadak, Kabupaten Sukabumi masih beroperasi meski sudah diminta untuk menghentikan aktivitas untuk sementara waktu. Sikap tegas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi saat ini ditunggu oleh warga terdampak.
Kondisi ini dikeluhkan warga di sekitar lokasi pembuangan limbah pencucian pasir kuarsa PT SSR, seperti yang diungkapkan Nurlela (35 tahun). Menurutnya, aktivitas produksi PT SSR hingga saat ini masih berjalan dan tidak berubah.
"Lihat saja, air limbahnya muncrat langsung ke sungai dan warnanya coklat pekat," ujar Nurlela ditemui sukabumiupdate.com, Selasa (23/10/2018).
BACA JUGA: Bikin Kotor Sungai Cicatih, PT SSR Diimbau Hentikan Aktivitas Produksi
Nurlela mengakui produksi masih terus berlangsung walaupun ia sudah dapat kabar bahwa pemerintah daerah meminta untuk dihentikan sementara.
"Itu yang berisik gemuruh itu, suara mesinnya. Masih beroperasi kok perusahaannya," tutur Nurlela.
Nurlela menegaskan, warna air Sungai Cicatih setiap harinya keruh. Aktifitas pencucian pasir baru berhenti pukul 17:00 WIB.
Kemarau yang membuat debit air Sungai Cicatih berkurang. "Jadi setiap hari air sungai tidak bisa digunakan. Biasanya, sebelum ada perusahaan (pencucian pasir kuarsa, red) kalau nyuci baju sama cuci piring selalu di Sungai Cicatih," jelasnya.
BACA JUGA: Kata DLH Kabupaten Sukabumi Soal Perusahaan Pasir Kuarsa Cemari Sungai Cicatih
Untuk diketahui, DLH Kabupaten Sukabumi sempat mengimbau PT SSR untuk menghentikan aktivitasnya. Himbauan ini disampaikan secara resmi melalui surat yang dilayangkan DLH Kabupaten Sukabumi, 17 Oktober lalu.
DLH menyarankan pengentian aktifitas PT SSR dilakukan hingga Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) diperbaiki.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi, Sodikin, menegaskan seharusnya perusahaan mentaati apa yang sudah disarankan oleh DLH Kabupaten Sukabumi. "Seharusnya, Perusahaan itu (PT SSR) menghormati apa yang menjadi putusan dinas terkait," tukasnya.