SUKABUMIUPDATE.com - Tiga desa di Kecamatan Cisolok diteliti karena adanya dugaan pencemaran mercuri. Desa tersebut yaitu Desa Cicadas, Desa Sirnaresmi dan Desa Pasirbaru, Senin (5/3/2018)
Penelitian dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Bidang Pengelolaan Laboratoriun lingkungan dan Medical Professional Development Medicuss. Lembaga dan LSM yang juga disebut Medicuss Foundation ini didampingi Kodim 0622 kabupaten sukabumi.
Jossep F William, dokter dari Medical Professional Development Medicuss menuturkan, mercuri sangat berbahaya bagi lingkungan dan manusia. Dampaknya dari yang paling ringan sampai parah.
"Gejala ringan seperti gatal-gatal pada kulit sampai tremor atau gerakan yang tidak terkontrol dan tidak terkendali pada satu atau lebih bagian tubuh. Mudah lelah, emosi tidak stabil, gampang tersinggung, gampang marah dan semacamnya," ujar Jossep.
BACA JUGA: Soal Dampak Mercuri, Tiga Desa di Cisolok Sukabumi Diteliti
Pihaknya meminta jika masyarakat ada yang mengalami gejala seperti itu dianjurkan melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke tempat pengobatan terdekat.
"Untuk pemeriksaan bisa melalui puskesmas setempat karena kami sudah memberikan nomor telepon, supaya pihak puskesmas bisa konsultasi dengan kami," Jelas Jossep.
Dampak yang paling parah, adalah gangguan atau kecacatan yang khas. Dikenal sebagai Minamata Disease atau cacat tubuh khas juga disebut tremor. Gejala tersebut hampir menyerupai struk berat.
"Kita belum bisa memastikan ada korban mercuri disini, karena korban tidak harus berdekatan dengan lokasi bisa juga jarak 20 KM dari lokasi tambang. Ini sifatnya hanya sosialisasi," pungkasnya.
Adapun penelitian dan uji sampel pada air, tanah dan Palawija ini dilakukan di Kampung Cijangkorang RT 05/01, Desa Cicadas, Kampung Bantar kalapa,RT 02/10, Desa Pasirbaru serta Desa Sukarame. Tiga desa tersebut berada di Kecamatan Cisolok.