SUKABUMIUPDATE.com - Libur lebaran kali ini kemacetan terjadi dimana-mana yang mengakibatkan pengemudi mudah terserang stres dan tak jarang ditengah kemacetan parah, beberapa pengemudi mengalami ‘Road Rage’.
Road rage bisa diartikan sebagai perilaku agresif atau amarah yang terjadi di jalan raya. Perilaku ini akan sangat merugikan orang itu sendiri dan juga orang lain.
Lalu seperti apa sebenarnya road rage itu, apa penyebab, dan bagaimana cara menghadapinya? Berikut kita akan membahas mengenai road rage yang dirangkum dari beberapa sumber.
Baca Juga :
Apa Itu Road Rage?
Menurut laman road attitude, road rage merupakan kondisi dimana emosional seorang pengemudi tidak terkendali dan pada akhirnya menjadikan pengemudi tersebut menjadi agresif atau pemarah.
Road rage memiliki banyak bentuk, mulai dari gestur seperti raut wajah marah, mengepalkan tangan, mata melotot atau mengacungkan jari tengah kepada orang lain.
Bisa juga berbentuk verbal seperti memaki pengemudi lain, berteriak atau membentak. Hingga yang paling parah yaitu bentuk fisik seperti mengajak berkelahi atau memukul pengemudi lain, memukul kendaraan lain, bahkan menabrakkan kendaraanya sendiri pada kendaraan pengemudi lain.
Berdasarkan studi yang dirilis oleh AAA Foundation for Traffic Safety, sekitar 80 persen pengemudi di jalan raya mengalami road rage. Bahkan pada beberapa kasus hingga menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
Penyebab Road Rage
Road rage bisa disebabkan oleh banyak hal seperti kemampuan diri dalam mengendalikan emosi, rasa lapar ketika mengemudi, masalah pekerjaan, tidak adanya rasa saling menghormati sesama pengguna jalan bahkan hingga masalah rumah tangga pun bisa menjadi pemicu terjadinya road rage.
Cara Menghindari Road Rage
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghindari road rage ketika mengemudi seperti yang telah dirangkum dari berbagai sumber berikut ini.
1. Patuhi Aturan Lalu Lintas
Tidak jarang road rage dipicu oleh pengendara yang tidak mematuhi aturan lalu lintas hingga mengganggu dan memancing emosi pengendara lain.
Contohnya seperti mengemudi secara ugal-ugalan, mengemudi dengan kecepatan pelan di jalur cepat dan lain sebagainya.
Saat ada pengendara yang terpancing dengan kondisi tersebut, maka perilaku road rage dapat terjadi.
Selain itu, penting juga untuk menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan. Hal ini untuk memberikan ruang saat kendaraan di depan melakukan rem mendadak atau berbelok tanpa memberi tanda.
2. Jangan Meladeni Orang Lain
Saat berkendara di jalan, ada saja pengendara lain yang mengemudi secara agresif seperti berkendara zig zag atau menyerobot jalur pengendara lain.
Sebagai manusia normal, hal itu dapat memancing emosi kita terutama saat pikiran tidak tenang, rasanya ingin membalas perilaku tersebut.
Namun, jika hal itu kita lakukan pastinya hanya akan menyebabkan masalah baru dan lebih mengganggu waktu yang kita miliki.
Selain itu, saat kita meladeni perilaku tersebut, kita tidak akan mendapatkan keuntungan apapun.
Jadi, lebih baik bersabar dan menahan emosi, kemudian melanjutkan perjalanan karena masih banyak hal penting yang harus dilakukan serta ada keluarga yang menunggu di rumah.
3. Fokus Mengemudi
Saat mengemudi, kita memang diharuskan untuk selalu fokus terhadap jalan yang akan dilewati dan juga lingkungan sekitar.
Saat fokus mengemudi teralihkan, biasanya akan menyebabkan lupa menggunakan fitur kendaraan seperti menggunakan lampu sein dan lain-lain.
Jika seperti ini, tentunya dapat memancing emosi pengendara lain dan menyebabkan terjadinya road rage.
4. Bersikap Dewasa
Biasanya pengemudi arogan akan mengedepankan emosi mereka saat terjadi senggolan atau hal lain di jalan.
Seperti kita tahu jika kita tidak bisa mengontrol emosi dan perilaku orang lain. Jadi lebih baik kita yang menahan emosi dan bersikaplah dewasa karena hal tersebut tidak akan menjadikan kita dianggap pengecut.
Tetap tenang saat berbicara dan tidak meninggikan suara, karena jika kita melawan dengan emosi juga maka dapat menyebabkan masalah semakin panjang.
Selain itu, hindari kontak fisik saat terjadi road rage di jalan. Dalam kondisi inilah peran pengendalian diri sangat diperlukan.
5. Memasang Dashcam
Memasang dashcam atau merekam kejadian saat berkendara memang perlu dilakukan, apalagi saat terjadi senggolan antar kendaraan hingga mengakibatkan terjadinya road rage.
Hal ini agar kita memiliki bukti kuat siapa yang sebenarnya salah dan untuk bahan laporan kepada pihak berwajib seandainya kita mengalami kekerasan secara fisik maupun verbal.
Sehingga akan memudahkan kita untuk bisa mendapatkan keadilan.