SUKABUMIUPDATE.com - Tantrum pada anak adalah luapan emosi yang diekspresikan melalui perilaku keras kepala, menangis tersedu-sedu, menjerit, dan memukul benda di sekitarnya.
Dikutip dari Hellosehat, tantrum merupakan hal yang normal terjadi, dan sebagai tanda bahwa anak sedang melalui tahap belajar tentang bagaimana dia mengutarakan keinginannya.
Pada umumnya, anak akan mulai tantrum pada usia dua tahun, dimana dia sudah mulai mengenal banyak kosakata, dan bisa menyusun dua hingga tiga kata.
Selain itu, sang anak juga sudah bisa menunjuk objek yang diinginkan.
Cara efektif atasi anak tantrum
Bunda pasti sangat kesal apabila si kecil sudah mulai tantrum, apalagi jika terus terjadi hingga berjam-jam. Segala cara sudah dilakukan, tapi emosi si kecil tidak kunjung reda.
Nah disini kami berikan lima cara efektif yang bisa bunda coba, untuk mengatasi tantrum pada anak.
1. Hindari Kontak Mata
Saat anak bunda menangis dan berteriak, itu berarti dia sedang mencari perhatian bunda untuk menggubris keinginannya.
Jika tidak terus dikabulkan, dia akan semakin histeris bahkan sampai menarik-narik tangan atau baju bunda, pasti bikin kesal ya bun.
Nah, cara pertama yang bisa dicoba adalah dengan menghindari kontak mata.
Biarkan si kecil meronta-ronta hingga lelah, tunjukan sikap bahwa bunda seolah-olah tidak memperhatikannya, nanti dia akan merasa lelah sendiri.
Cara ini dilakukan jika si kecil tantrum di rumah ya bun, bukan di tempat ramai seperti pusat perbelanjaan ataupun restoran.
Karena ketika di rumah, jika dia menangis sambil berlari atau mengamuk, bunda tidak akan terlalu khawatir karena dia tidak akan berlari jauh atau masih dalam jangkauan.
2. Mengalihkan Perhatian ke Objek Lain
Ketika anak bunda sudah berusia dua tahun ke atas, mereka sudah banyak mengenal objek dan fungsinya.
Tingkat keinginan untuk memiliki objek tersebut juga sangat tinggi, sehingga membuat emosinya mudah terpancing jika apa yang diinginkan tidak diberikan.
Apabila si kecil tantrum karena menginginkan mainan baru, bunda bisa coba alihkan perhatiannya ke benda lain seperti mainan yang sudah dimiliki, berikan pengertian bahwa mainan lamanya lebih bagus.
Apabila terus menolak, alihkan kembali dengan mengajaknya bermain dengan aktivitas yang melibatkan badannya, seperti bermain bola, berenang, berlari-lari, dan lainnya.
3. Berikan Makanan atau Camilan Favorit
Bunda sudah sangat bingung karena si kecil tidak kunjung berhenti mengamuk? Mungkin bisa coba tips ketiga ini.
Bunda bisa coba untuk memberikan camilan atau makanan kesukaannya. Ajak dia dengan nada bicara yang tenang agar tidak tantrum semakin parah.
Salah satu penyebab tantrum adalah ketika si kecil merasa lapar tapi belum bisa mengutarakan secara jelas, dia malah menunjuk objek lain sambil menangis dan berteriak.
Dengan memberinya makanan mungkin dapat membuat si kecil lebih tenang ya bun.
4. Hadapi dengan Tenang, Jangan Terpancing Emosi
Jangan sampai bunda terpancing emosi saat si kecil tantrum karena bisa memperkeruh keadaan, apalagi jika sampai memukulnya.
Biarkan dia meluapkan emosinya terlebih dahulu, cobalah untuk menarik nafas dan tetap tenang.
Dikhawatirkan si kecil akan trauma jika bunda malah berbalik membentak atau memukulnya, hal ini justru dapat berdampak buruk pada kesehatan mentalnya.
Untuk menjaga bunda tetap tenang, sadarilah bahwa tantrum adalah hal yang wajar dan pasti akan ada akhirnya.
ketika bunda tetap bersikap tenang, emosi si kecil pun akan semakin turun secara perlahan karena tidak ada timbal balik emosi yang bisa membuatnya menangis semakin kencang dalam waktu yang lama.
5. Bawalah ke Tempat yang Lebih Tenang dan Sepi
Tantrum di depan umum juga sering kali terjadi, bunda pasti sangat kesal karena bisa jadi pusat perhatian.
Selain itu, pasti juga khawatir akan mengganggu aktivitas orang lain. Bunda bisa menggendong dan menenangkannya sebentar, lalu bawalah dia ke tempat yang lebih sepi.
Temani dan peluk dengan penuh kasih sayang, ajaklah dia berbicara, dengarkan apa yang dia mau, dan berikan pengertian secara perlahan.
Apabila sudah cukup tenang, bunda bisa membawanya pulang.
6. Biarkan Bereksplorasi dengan Makanan
Selain menginginkan mainan, anak juga biasanya tantrum pada saat makan.
Bunda mungkin kesal ketika makanan yang disediakan malah dijadikan mainan. Misalnya rebus kentang hanya diremas-remas, potongan wortel diinjak atau ditendang, bahkan makanan yang sudah masuk mulut dikeluarkan lagi.
Ketika bunda melarangnya, si kecil mungkin akan berbalik marah.
Jika sudah seperti itu, biarkanlah dia melakukan apa yang diinginkan, mungkin dia senang mengeksplorasi makanan.
Makanan yang berserakan bisa dibersihkan, dan bunda bisa menyuapinya selagi dia bermain dengan makanannya.
Jika si kecil tetap tidak mau makan bunda bisa memberikannya jeda, mungkin dia belum merasa lapar dan masih ingin bermain.
Ajaklah dia bermain hingga lelah, berikan juga pengertian bahwa makanan tidak boleh dijadikan mainan.
Bagaimana, sudah tidak bingung lagi kan bun? Tetap sabar ya dalam menghadapi anak yang sedang tantrum, pasti ada waktunya dimana dia akan kembali tersenyum dan tertawa lagi.
Writer: Devi