Melestarikan Tari Cepet: Kisah Nawi Saman dan Asal Usul Warga Ciracap Sukabumi

Sabtu 11 Desember 2021, 08:45 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Tahun ini (2021) Tari Cepet Sukabumi berstatus Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia. Salah satu seni helaran yang mendapatkan sertifikat WBTb dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset Teknologi, harus dilestarikan karena terkait budaya dan sejarah keberadaan warga Pesisir Sukabumi khususnya di Ciracap.

Cepet sebagai seni helaran berawal dari kisah dua pemuda yang mendirikan sanggar Purwajati pada tahun 1974. Mereka adalah Saman dan Nawi, yang berinisiatif melestarikan ritual cepet dari leluhur mereka kepada generasi penerus.

Saat itu Nawi dan Saman menetap di Kampung Waluran, yang saat itu masuk wilayah administrasi Desa Gunung Batu Kecamatan Ciracap. Tahun 2008, kampung Waluran menjadi bagian dari Desa Pangumbahan yang baru dibentuk oleh pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi.

Hingga kini sanggar tari cepet yang didirikan Nawi dan Saman masih berdiri. Nawi wafat di tahun 2010 pada usia 62 tahun, meninggalkan banyak warisan seni bagi warga setempat. 

Ada puluhan topeng atau cepet peninggalan leluhur yang digunakan untuk ritual ngabungbang yang masih tersimpan dengan baik oleh keturunannya. Selain pimpinan sanggar, Nawi berperan menjadi pelatih tari, sekaligus seniman pembuat topeng atau cepet dari pohon randu dan lame. 

Seiring waktu, Purwajati beberapa kali mengalami perubahan nama. Pada tahun 1990 berganti menjadi Fajar, dan saat itu dipimpin Saman. 

Di tahun 2000, namanya kembali berubah menjadi sanggar seni Fajar Muda dan bertahan hingga saat ini. Setelah Saman, tahun 2008 sanggar dipimpin Maryono, yang kemudian digantikan oleh Mbah Karsono pada 2012. Selanjutnya dipimpin oleh Lamijan dari tahun 2014 hingga sekarang.

"Semangat Purwajati masih bertahan, bersatu padu dengan sanggar seni Kuda Lumping Fajar Muda karena memang penari kuda lumping dan penari cepet masih itu-itu saja penarinya," kata Lamijan (62 tahun) kepada sukabumiupdate.com, Jumat 10 Desember 2021.

photoGenerasi tua di Pangumbahan Sukabumi masih eksis melestarikan tari cepet - (RAGIL)</span

Menurut Samijan, pada periode 1974-1990 penari cepat merupakan orang dewasa atau yang sudah berkeluarga, alat musik yang digunakan hanya kentongan dari bambu, goong dari bambu, kendang , serta tempat kerupuk kaleng. 

"Saat itu tari Cepet hanya tampil untuk memeriahkan HUT RI," kenanganya.

Setelah tahun 1990 an, cepet merakyat banyak tampil di acara hajatan dan lainnya. Hingga saat ini undangan tampil memang masih dominan di wilayah pesisir Ciracap dan sekitarnya. 

Sekali tampil, rombongan cepet Fajar Muda terdiri dari banyak orang. Pemain musik 6 orang, penari cepet 10 orang, pawang 1, tukang sajen seorang dan 1 orang lagi tugasnya pengamanan.

Baca Juga :

Mengenal Tari Cepet Sukabumi, Kini Berstatus Warisan Budaya Takbenda Indonesia

"Tarian disesuaikan dengan karakter cepet (topeng) seperti buta hejo, buto cakil, buta merah, kera putih (anoman), kera hitam, kakek, nenek serta perawan cantik," bebernya.

Ini adalah kreasi pengembangan dari cepet sebagai tarian ritual leluhurnya. Menurut lamijan dulu cepet hanya dibuat untuk satu karakter saja sesuai penarinya, baik postur tubuh maupun peran. 

"Sekarang ada beberapa cepet yang mirip dan dimainkan sama siapa saja sehingga jumlahnya bisa mencapai 28 penari. Dulu hanya 12 karakter atau 12 penari cepet dan tidak ada satupun sanggar seni waktu itu yang bisa memainkan tari cepet.

Lamijan juga menjelaskan bahwa topeng cepet dulu tidak bisa dibuat sembarangan karena ada ritual khusus. Ini yang membuat topeng cepet dari leluhurnya tidak diperjual-belikan.

"Dari tahun ke tahun kami bersama pendahulu yang masih ada tetap berusaha menjaga dan melestarikan tari cepet. Alhamdulilah loyalitas warga lingkungan dan pecinta seni, membuat cepet bertahan hingga saat ini. Tidak mudah, perlu waktu dan juga dana agar bisa berkembang," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Entertainment25 November 2024, 16:00 WIB

BIGBANG Sukses Gebrakan Panggung MAMA Awards 2024 setelah Sembilan Tahun Hiatus

Ketiga member boygrup BIGBANG, G-Dragon, Taeyang, dan Daesung sukses menggebrakan panggung hari ketiga MAMA Awards 2024 yang digelar pada Sabtu, 23 November 2024 di Kyocera Dome, Osaka, Jepang.
BIGBANG Sukses Gebrakan Panggung MAMA Awards 2024 setelah Sembilan Tahun Hiatus (Sumber : Instagram/@__youngbae__)
Sukabumi25 November 2024, 15:20 WIB

Peringati HGN dan HUT PGRI ke-79, Sejumlah Guru di Cidolog Sukabumi Gelar Upacara

Sejumlah guru di Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, menggelar upacara dalam rangka memperingati Hari Hari Guru Nasional (HGN) 2024 sekaligus peringatan HUT ke-79 PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia)
Upacara peringatan hari guru nasional dan HUT PGRI ke-79 di Cidolog Sukabumi | Foto : Istimewa
Sukabumi Memilih25 November 2024, 14:38 WIB

Cara Mudah Cek DPT Online Pilkada 2024 Melalui Handphone

Bagi Anda yang masih bingung mengenai TPS tempat memilih pada Pilkada 2024, penting untuk memeriksa apakah nama Anda terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT)
Cara mudah cek DPT Pilkada secara online melalui Hanphone | Foto : Sukabumiupdate
Sukabumi25 November 2024, 14:15 WIB

Bapak Ibu dan Anak, Cerita Keluarga Pemotor Korban Kecelakaan Maut di Sukaraja Sukabumi

DR ibu rumah tangga yang bersama suami dan anaknya hendak menuju Bojonggaling Kebonpedes Kabupaten Sukabumi, meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut.
Kendaraan-kendaraan yang terlibat kecelakaan maut di Sukaraja Kabupaten Sukabumi, Minggu malam 24 November 2024 (Sumber: istimewa)
Sukabumi25 November 2024, 13:23 WIB

Bupati Sukabumi Ajak Mitra Cai Berkontribusi Tingkatkan Ketahanan Pangan

Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, membuka kegiatan sosialisasi Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Mitra Cai di Grand Sulanjana Conference, Senin (25/11/2024).
Bupati Sukabumi Marwan Hamami saat membuka sosialiasasi P3A Mitra Cai, Senin (25/11/2024) | Foto : Dokpim
Musik25 November 2024, 13:00 WIB

Sukses Digelar Selamat Tiga Hari, Berikut Daftar Pemenang MAMA AWARDS 2024

Ajang penghargaan ternama Korea Selatan, MAMA AWARDS sukses digelar selama tiga hari pada 21 November 2024 di Dolby Theater, Los Angeles dan 22 serta 23 November 2024 di Kyocera Dome, Jepang.
Sukses Digelar Selamat Tiga Hari, Berikut Daftar Pemenang MAMA AWARDS 2024 (Sumber : X/@soompi)
Sukabumi25 November 2024, 12:31 WIB

LKC Dompet Dhuafa Resmikan Program Kawasan Sehat ke-28 di Sukabumi

Resmikan Kawasan Sehat ke-28 di Sukabumi, LKC Dompet Dhuafa Dorong Kesehatan Warga Terus Meningkat.
Resmikan Kawasan Sehat ke-28 di Sukabumi, LKC Dompet Dhuafa Dorong Kesehatan Warga Terus Meningkat (Sumber : Ist)
Jawa Barat25 November 2024, 12:14 WIB

Jelang Pencoblosan Lawan Kotak Kosong, Calon Wakil Bupati Ciamis Meninggal Dunia

Dua hari jelang masa pencoblosan, calon wakil bupati Ciamis Yana D Putra meninggal dunia, pada Senin (25/11/2024).
Paslon satu-satunya di pilkada Ciamis 2044 (Sumber: dok kpu ciamis)
Sukabumi Memilih25 November 2024, 12:14 WIB

Dinkes Sukabumi Bantu Multivitamin untuk Petugas Pilkada 2024

Dalam upaya mendukung kelancaran pelaksanaan Pilkada 2024,Dinkes Kabupaten Sukabumi, melalui Puskesmas Kalibunder, memberikan bantuan multivitamin kepada seluruh petugas Pilkada di Kecamatan Kalibunder, Senin (25/11/202
Kepala Pukesmas Kalibunder, N Esti Indrayeni, saat menyerahkan bantuan multivitamun untuk petugas Pilkada 2024 | Foto : Ragil Gilang
Entertainment25 November 2024, 12:00 WIB

Jung Woo Sung Akui Ayah dari Anak Moon Gabi, Janji Akan Bertanggung Jawab Penuh

Kabar mengejutkan datang dari aktor ternama asal Korea Selatan, Jung Woo Sung yang mengaku kalau dirinya adalah ayah kandung dari anak model Moon Gabi.
Jung Woo Sung Akui Ayah dari Anak Moon Gabi, Janji Akan Bertanggung Jawab Penuh (Sumber : X/@soompi)