SUKABUMIUPDATE.com - Entah mitos atau tradisi, beberapa ritual kerap dilakukan saat pencarian korban tenggelam di pantai selatan Sukabumi. Salah satunya ritual menyiapkan sesajen.
Seperti yang ditemukan pada Senin (10/8/2020), terdapat bekas sesajen usai operasi pencarian wisatawan tenggelam di kawasan Konservasi Penyu, Pantai Pangumbahan, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.
Saat itu, dua orang wisatawan asal Tangerang Selatan terseret ganasnya ombak di Pantai Pangumbahan. Satu orang selamat, sementara satu lainnya baru berhasil ditemukan dua hari kemudian dalam kondisi meninggal dunia.
BACA JUGA: Mitos Surili Hewan Jadi-jadian di Cianjur dan Kalung di Lehernya
Salah seorang karyawan Konservasi Penyu Pangumbahan, Syaif menemukan lima gelas plastik yang isinya kopi manis, kopi pahit, air putih, susu, kopi susu dan sebatang rokok kretek. Benda-benda itu disimpan di pasir.
"Ditemukan tadi siang pukul 11.00 WIB di pesisir kawasan konservasi penyu," kata Syaif kepada sukabumiupdate.com, Senin (10/8/2020).
Syaif menilai, kemungkinan sesajen tersebut disimpan pada hari Sabtu. "Juga ada rokok yang belum dibakar dan satu lagi sudah dibakar dengan wangi dupa atau kemenyan," ujarnya.
BACA JUGA: Hikayat Cinta Segitiga di Curug Kacapi dan Goa Cinta Mayang Sari Sagaranten Sukabumi
Terlepas mitos atau tradisi, masih kata Syaif, sesajen seperti ini sering ditemukan apabila ada orang yang tenggelam dan dalam masa pencarian.
Ia mengulas, hal serupa pernah ditemukan pada tahun 2018 di Pantai Batununggul, perairan laut Pangumbahan. Saat itu, wisatawan asal Depok tenggelam dan berhasil ditemukan oleh tim SAR.
"Waktu itu, di lokasi pantai tersebut ditemukan juga bekas sesajen. Malah di tempat tersebut ditemukan bekas minuman soda. Tapi yang sudah menjadi kebiasaan paling pentung, setiap pencarian selalu dimulai dengan doa bersama, pagi dan sore," terangnya.