SUKABUMIUPDATE.com - Berbagai cara dilakukan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan tidak melewatkan momentum Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah. Salah satunya dengan melakukan halal bihalal virtual melalui siaran langsung instagram, Selasa (26/5/2020).
Dalam kesempatan tersebut, pria yang akrab disapa Kang Fahmi itu berinteraksi dengan berbagai kalangan asal Kota Sukabumi, salah satunya tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan tengah diisolasi di RSUD R Syamsudin SH.
BACA JUGA: Wali Kota Sukabumi Ajak Masyarakat Silaturahmi Virtual, Ini Akunnya!
Fahmi menjelaskan, tenaga medis tersebut berinisial A dan selama penanganan Covid-19 di Kota Sukabumi ditugaskan di Labkesda Kota Sukabumi.
"Beliau petugas kesehatan di Labkesda Kota Sukabumi, saat ini beliau sedang diisolasi di RSUD R Syamsudin SH (Bunut) dikarenakan beliau dinyatakan positif Covid-19. Beliau ini luar biasa, memeriksa ratusan warga Sukabumi dan saat ini beliau diminta istirahat untuk sementara waktu. Semoga beliau bisa memberikan motivasi terbaiknya untuk kita," jelas Fahmi dalam siaran langsungnya.
BACA JUGA: Salat Ied di Rumah, Wali Kota Sukabumi: Tak Mengurangi Rasa Khidmat
Sementara itu, tenaga kesehatan berinisial A tersebut mengungkapkan, semula ia ditugaskan di puskesmas sebagai Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). Kemudian, pada awal April lalu, seluruh petugas analis kesehatan yang ada di Kota Sukabumi ditarik untuk menangani Covid-19 dan ditempatkan di Labkesda Kota Sukabumi.
"Sebelumnya, semua Ahli Teknologi Laboratorium Medis (ATLM) menangani sampel, baik swab maupun rapid. Kemudian, ada tenaga ATLM dari Dinas Kesehatan yang terpapar, sehingga semua ATLM yang ditugaskan diambil sampel swab. Ketika hasil keluar, semua ATLM negatif kecuali saya positif," ungkapnya.
BACA JUGA: Saat Wali Kota Khawatir Gelombang Kedua (Second Wave) Penyebaran Covid-19 di Sukabumi
Ketika ia mendengar hasil tersebut, sambung A, ia merasa ikhlas dan ridho serta menganggap hal itu sebagai tanda sayang Allah kepada dirinya. Ia juga mengaku tidak malu terkena Covid-19, walaupun hingga saat ini ia tidak mengetahui terpapar dari mana.
"Saya tidak tahu saya terpapar Covid-19 ini dari mana dan saat itu saya disarankan untuk diisolasi di rumah sakit karena saya jauh dari keluarga dan di Kota Sukabumi tidak punya saudara," tambahnya.
BACA JUGA: Update 26/5/2020: 5 Hari Tanpa Tambahan Kasus Baru Positif Covid-19 di Kota Sukabumi
A mengaku sedikit bersedih karena harus merayakan Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah dengan status sebagai pasien Covid-19. Namun demikian, ia mengaku terhibur setelah dikirim makanan oleh teman-temannya saat lebaran.
"Untuk lebaran ini, dukanya, saya pertama kali lebaran jauh dari keluarga dan lebih sedihnya lagi saya sebagai pasien Covid-19 bukan sebagai tenaga medis. Sukanya alhamdulillah, meskipun saya lebaran lewat video call, saya bisa melihat muka keluarga dan dapat berinteraksi dengan mereka. Saya tidak malu terkena Covid-19, karena ini bukan aib," pungkasnya.