SUKABUMIUPDATE.com - Valentine day dirayakan oleh kalangan tertentu pada tanggal 14 Februari setiap tahunnya, menurut sejumlah pelajar di Sukabumi kekinian, valentine day berkonotasi negatif. Para pelajar di Kota Sukabumi yang ditemui sukabumiupdate.com, Jumat (14/2/2020) di Jalan Djuanda mengaku tidak tertarik merayakan hari valentine.
Septian Wahyudin (16 tahun), siswa kelas 11 SMK Pasim menuturkan bahwa hari ini adalah hari valentine atau hari kasih sayang, namun ia tidak merayakannya karena memang ada larang dari sekolah. “Gak ngerayain, pacar mah punya cuman kadang hari valentine ini teh suka diselewingin ke sex bebas, mending dia di rumah dari pada ke hal negatif.”
Sex bebas memang menjadi hal yang sering terjadi dikalangan anak muda dengan dalih merayakan hari valentine. Hal ini juga dianggapi Lulu Kalbaik (16 tahun) pelajar SMAN 3 Kota Sukabumi.
BACA JUGA: Cegah Seks Bebas, Pelajar Sukabumi Dilarang Rayakan Valentine
“Biasa aja sih kak soalnya seperti hari biasa aja. Setiap hari juga harus penuh kasih sayang. Seks bebas itu sebenarnya itu sangat berlebihan karena di budaya kita sendri tidak diperbolehkan. Itu sebenarnya budaya luar.”
Kasih sayang harusnya diperlihatkan setiap hari tak hanya saat valentine day juga diungkapkan oleh Muhamad Atif Almazid (16 tahun) pelajar kelas 11 di SMK Pasim. “Valentine sering ke hal negatif lebih baik rebahan di rumah aja. Hari kasih sayang tuh setiap hari seharusnya apa lagi ke pada seorang ibu dan orang tua kita.”
Sedangkan Arliana (17 tahun) siswa kelas 11 SMAN 3 Sukabumi mengungkapkan ketertarikannya untuk hal tertentu saat valentine seperti pesta diskon. “Saya tidak merayakan valentine karena itu bukan budaya bagi saya saeorang muslim dan tidak tertarik juga. Paling saya tertarik sering ada discount coklat saja yang buy 1 get 1 saja.”