SUKABUMIUPDATE.com - Masih ingat dengan permainan Adu Biji Karet? Orang Sunda menyebutnya Ngadu Siki Karet. Permainan tradisional ini pernah terkenal di zamannya.
Seringnya dimainkan oleh anak-anak, terutama anak laki-laki. Meski tak jarang dimainkan orang dewasa. Tak perlu mengeluarkan modal alias uang. Cukup siapkan biji karet. Biji siapa yang paling kuat saat dimainkan, maka ia yang paling disegani.
BACA JUGA: Kaulinan Budak Baheula Hibur Penanaman Pohon di Lengkong Sukabumi
"Mungkin ini tidak terkenal sama anak-anak sekarang. Pada mainnya permainan berbasis teknologi seperti playstation, game online atau game smartphone android yang digemari. Permainan tradisionalnya pada ditinggal," kata Herher (38 tahun), warga yang sedang asyik Ngadu Siki Karet di Kebun Karet Pasir Suren, Palabuhanratu, Sabtu (28/9/2019).
Herher mengulas, dahulu kala permainan semacam ini hampir selalu terlihat dimainkan anak-anak di perkampungan. Anak-anak berkumpul, kemudian saling beradu biji karet satu lawan satu. Lakukan suit, dan yang menang boleh jalan duluan.
BACA JUGA: Permainan Tradisional Bisa Bentuk Karakter Anak, Game Online?
"Yang kalah harus rela biji karetnya disimpan di bawah biji karet yang menang suit tadi. Terus ditumbuk sama telapak tangan sampai pecah. Kalau belum ada yang pecah, gantian ditumbuk sampai ada yang pecah. Pastinya biji karet yang pecah duluan itu yang kalah," lanjur Herher.
"Ini permainan tradisional yang sangat mudah. Saya yakin anak-anak zaman sekarang, kalau mau melakukannya pasti langsung bisa. Tinggal ke luar rumah, cari lokasi yang ada biji karetnya, dan rasakan sendiri bagaimana serunya," tandas Herher.