SUKABUMIUPDATE.COM - Bahasa cinta atau yang memiliki istilah beken ‘love language’ saat ini tengah digandrungi anak muda, seperti generasi milenial dan centennial.
Namun, sebelum membahas bahasa cinta, mari simak sedikit penjelasan tentang generasi milenial dan centennial. Melansir dari Pew Research Center, generasi Milenial lahir antara tahun 1981 dan 1996.
Generasi milenial yang berakhir pada tahun 1996 kemudian dilanjutkan dengan istilah generasi Centennial atau Gen Z. Hal ini berarti bahwa generasi Centennial atau Gen Z merupakan generasi yang lahir mulai tahun 1997 dan sesudahnya.
Titik batas suatu generasi bukanlah ilmu pasti, sehingga terlepas dari termasuk generasi apa kita saat ini, baik Milenial maupun Centennial keduanya sudah tidak asing dengan istilah love language atau bahasa cinta. Lalu apa itu bahasa cinta atau love language? Yuk simak penjelasannya di bawah ini!
Bahasa cinta atau love language menggambarkan bagaimana seseorang memberi dan menerima cinta dari orang lain. Layaknya penggunaan kata ‘bahasa’ pada istilah ini yakni melibatkan unsur linguistik didalamnya.
Lantas apa sih kaitannya antara ilmu linguistik dan penggunaan kata ‘bahasa' pada istilah ‘bahasa cinta’?
Sebenarnya, kaitan antara dua hal tersebut sangat sederhana dimana ilmu linguistik adalah ilmu bahasa, yang mana bahasa merupakan salah satu hal yang dipelajari dalam ilmu linguistik.
Seperti yang kita pahami bersama, bahwa bahasa berkedudukan sebagai salah satu alat komunikasi yang memudahkan antara pengirim (sender) dan penerima (receiver) dalam memahami informasi.
Oleh karena itu, dapat diartikan bahwa bahasa cinta merupakan alat komunikasi seseorang untuk memberi atau menerima ungkapan cinta.
Pembelajaran atau pemahaman bahasa cinta saat ini membantu seseorang untuk mempertahankan hubungan yang harmonis dengan orang-orang di sekelilingnya.
Tidak terbatas pada pasangan saja, bahasa cinta atau love language dapat kita gunakan untuk mengekspresikan rasa cinta kita pada keluarga, sahabat, kerabat, hingga menjadi salah satu cara mengapresiasi kinerja seseorang.
Rasanya kurang pas apabila kita tidak mengenal sosok pencetus dari bahasa cinta. Ya, beliau adalah Gary Chapman, Ph.D.
Mengutip dari 5lovelanguages.com, Gary Chapman, Ph.D. merupakan seorang penulis, pembicara, sekaligus konselor yang memiliki hasrat untuk membantu orang-orang dalam membentuk hubungan yang langgeng.
The 5 Love Languages adalah salah satu judul lagu paling populer Chapman yang berhasil menduduki puncak selama bertahun-tahun di berbagai tangga lagu terlaris.
Selain itu, judul tersebut termasuk dalam daftar buku terlaris New York Times sejak 2007 serta terjual lebih dari dua puluh juta kopi. Fantastis bukan?
Chapman juga merupakan konselor pernikahan sekaligus direktur seminar pernikahan yang telah terlibat langsung dalam konseling keluarga di kehidupan nyata sejak awal tahun pelayanannya.
Fakta mengejutkan lainnya juga, program radio sindikasi nasional Chapman telah mengudara secara nasional di Moody Radio Network dengan lebih dari 400 stasiun afiliasi. Apa saja lima bahasa cinta menurut Chapman?
Kategori bahasa cinta diformulasikan oleh Chapman dalam lima bentuk yang meliputi Word of Affirmation (ungkapan penegasan), Acts of Service (aksi nyata), Receiving Gifts (menerima hadiah), Quality Time (momen berkualitas), dan Physical Touch (sentuhan fisik). Ayo kupas lebih dalam lima bahasa tersebut!
1. Word of Affirmation (Ungkapan Penegasan)
Bahasa ini menggunakan kata-kata untuk menegaskan ungkapan cintanya pada orang lain.
Salah satu contoh seseorang dengan tipe love language ini misalnya, dia yang senang ketika orang disekitarnya memperhatikan dirinya melalui pesan-pesan, seperti ‘hati-hati’, ‘jangan lupa untuk berkabar ya’, ‘everytime you need me, just call me’, dan masih banyak ungkapan yang mencerminkan tipe word of affirmation ini.
Kalau kamu merasa terenyuh membaca utas ini berarti kamu word of affirmation lho sobat!
2. Acts of Service (Aksi Nyata)
Oke, tipe bahasa cinta yang kedua adalah aksi nyata. Perlu kamu tahu bahwa bagi orang-orang ini, tindakan berbicara lebih keras daripada kata-kata.
Jadi, kalau kamu ingin memberi perhatian pada si Acts of Service kamu bisa langsung bertindak, jangan pake kode-kode atau pesan romantis karena dia gak akan paham.
Tipe kedua ini biasanya dapat kamu wujudkan dalam bentuk menjemput seseorang tanpa diminta, mengajaknya makan tanpa bertanya, memberikan opsi konkret tujuan wisata, dan lain-lain.
Apabila beberapa contoh tersebut sesuai dengan dirimu, berarti kamu adalah tipe Acts of Service nih!
3. Receiving Gifts (Menerima Hadiah)
Orang bilang tipe bahasa cinta yang ketiga ini bisa membuat kantong tipis, lho! Kenapa ya? Hal ini dikarenakan, bagi mereka menerima hadiah yang tulus adalah hal yang membuat mereka merasa paling dicintai.
Hmmmm, padahal kan hadiah tidak selalu harus mahal ya. Ini yang perlu diluruskan fellas, nyatanya seseorang dengan bahasa cinta Receiving Gifts tidak melihat harga dari hadiah yang diberikan.
Akan tetapi, dia akan sangat mengapresiasi apapun yang kamu berikan padanya. Nah, itu berarti kita dapat langsung menarik kesimpulan bahwa tipe ketiga ini akan merasa senang ketika kamu memberikan hadiah kepadanya dalam bentuk apapun.
Hadiah yang dapat kamu berikan bisa bermacam-macam, misalnya sesuatu yang sedang dia butuhkan, seperti ikat rambut warna kesukaannya, sarung tangan motor karena dia seorang driver, sticky notes sebagai pengingat aktivitasnya, hingga satu buah permen lolipop pun dia akan sangat senang. Jadi jangan khawatir ketika kamu memiliki keluarga atau pasangan dengan tipe Receiving Gifts ya!
4. Quality Time (Momen Merkualitas)
Bahasa cinta yang ke empat ini adalah tentang memberikan perhatian penuh kepada orang lain. Perhatian tidak hanya dalam bentuk pesan singkat tetapi juga waktu yang kamu miliki.
Sebuah kalimat yang mengingatkan kita pada tipe keempat ini adalah luangkanlah waktu yang kamu miliki untuk pergi, bukan pergi ketika ada waktu luang.
Percayalah, tipe orang dengan bahasa cinta Quality Time akan sangat senang apabila kamu selalu meluangkan waktumu untuknya.
Jangan memikirkan masalah biaya ya, karena orang dengan bahasa cinta ini tidak akan memikirkan momen seperti apa yang dihabiskan bersama, namun dengan siapa dirinya menghabiskan momen tersebut.
Hal sederhana untuk tipe keempat ini, misalnya kamu hanya pergi berdua menggunakan motor di sore hari, atau bahkan hanya menonton film di rumah saja. Perlakuan kecil mu yang me-ratu/raja-kan seseorang adalah hal yang lebih berharga dibandingkan apapun.
5. Physical Touch (Sentuhan Fisik)
Tipe terakhir dari lima bahasa cinta adalah Physical Touch atau sentuhan fisik. Satu hal yang harus kamu tahu nih, bagi orang tidak ada yang berbicara lebih dalam daripada sentuhan fisik yang pantas.
Waduh apa nih maksudnya? Maksudnya adalah mereka lebih senang ketika mendapatkan sentuhan fisik darimu.
Contoh dari bahasa cinta yang kelima ini adalah kamu mengusap kepalanya seperti di drama korea itu lho.Dia pasti akan tersenyum dan tersipu malu kalau kamu melakukannya.
Layaknya senapan yang tepat sasaran, apabila kamu melakukan hal tersebut jelas akan membuat dirinya sangat dicintai olehmu.
Kenapa bahasa cinta penting ya?
Urgensi dari bahasa cinta tentu berkaitan dengan pola hubungan seseorang. Hubungan antara dua orang atau lebih perlu didasarkan pada hubungan timbal-balik, baik dalam bentuk ikatan resmi maupun hanya sebatas profesionalitas saja.
Adanya bahasa cinta menjadi perantara sekaligus ungkapan seseorang kepada orang lainnya agar tepat sasaran. Hal ini dikarenakan pemberi bahasa cinta dapat menyesuaikan dengan apa yang diinginkan oleh penerima.
Aduhhh, sweet yaaa ternyata, lima bahasa cinta tadi dapat membuatmu lebih mudah untuk memahami orang terkasihmu.
Apakah seseorang memungkinkan memiliki lebih dari satu bahasa cinta? Ya, jawabannya tentu sangat bisa.
Bahasa cinta yang terbagi menjadi lima tadi hanya bentuk formulasi saja. Seseorang dapat memiliki lima bahasa tersebut tergantung pada situasi dan kondisi yang sedang dialami. So, kita jangan terpaku pada satu bahasa saja ya!
WRITER: NIDA SALMA