SUKABUMIUPDATE.com - Jasa Screenshot iPhone tengah menjadi perbincangan setelah viral di media sosial seperti Twitter dan TikTok.
Hal tersebut menyebabkan banyak warganet yang heran dengan jasa yang ditawarkan ini. Bahkan, banyak dari mereka yang mengaku tidak paham dengan adanya tren penjualan screenshot iPhone untuk sosial media ini. Namun, apa sebenarnya yang membuat jasa ini banyak diminati?
Dilansir dari Suara.com, menurut laman 9to5mac.com, ada sebuah penelitian dari University of Chicago tahun 2016 yang membahas soal perilaku manusia yang cenderung senang melihat status sosial seseorang dari jenis dan merk ponsel yang digunakan.
Sebagian besar menjawab bahwa iPhone adalah tanda dari sebuah kesejahteraan, itulah mengapa banyak orang yang berbondong-bondong ingin memiliki smartphone ini karena ingin dipandang sebagai orang yang berada.
Jasa screenshot tampilan layar ini awalnya mulai diperjualbelikan saat sejumlah orang yang tidak memiliki smartphone keluaran Apple yang diklasifikasikan sebagai tanda dari taraf hidup seseorang ini ingin terlihat memiliki iPhone.
Tak heran, beberapa orang memilih untuk membayar orang lain demi mendapatkan tangkapan layar iPhone dan diunggah di media sosial seolah mereka memiliki iPhone. Hal ini dilakukan banyak orang demi meningkatkan status sosial di media sosial.
Jasa yang ditawarkan oleh para penjual screenshot ini terdiri dari berbagai macam tangkapan layar, antara lain screenshot wallpaper hingga screenshot percakapan palsu seolah olah para pembeli screenshot ini memang sedang menggunakan media sosial lewat iPhone untuk berkomunikasi.
Bahkan di beberapa e-commerce, mulai banyak penjual jasa yang ikut menjajakan hasil tangkapan layar iPhone mereka kepada para pembelinya.
Dari beberapa e-commerce, ada penjual yang mematok harga mulai dari Rp1000 hingga Rp5000 tergantung apakah yang menjadi tangkapan layar sang penjual.
Biasanya, harga screenshot tertinggi dijual para penyedia jasa ini jika pembeli menginginkan screenshot percakapan di media sosial seperti Telegram.
Bukan hanya untuk menunjukkan percakapan palsu, beberapa orang pun rela membayar penyedia jasa yang menyediakan hasil tangkapan layar TikTok.
Hal ini memicu perdebatan di publik dan menyebut bahwa hal ini begitu sepele bahkan terlalu berlebihan dan bertanya tanya soal guna screenshot ini.
SUMBER: SUARA.COM/Dea Nabila