SUKABUMIUPDATE.com - Satu lagi objek wisata pantai dengan hamparan karang yang berada di Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, yang sayang kalau di lewatkan saat berkunjung ke kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
Selain Pantai Sangrawayang dan Pantai Cipunaga, objek wisata pantai yang masih belum banyak diketahui wisatawan adalah Pantai Karang Merak.
Lokasinya tidak jauh dari Pantai Cipunaga, sekitar 500 meter untuk sampai ke Pantai Karang Merak ini. Kalau jarak dari arah Sukabumi Kota menuju pantai ini sekitar 68 kilometer. Aksesnya, dari Sukabumi Kota menuju persimpangan Bagbagan jaraknya 60 kilometer, lalu belok ke arah kiri menuju jalur sabuk Geopark Ciletuh Palabuhanratu, kemudian menempuh jarak sekitar delapan kilometer untuk sampai ke Karang Merak.
BACA JUGA: Masuk Cuma Dua Ribu, Wisata Goa Sarongge Sukabumi Diserbu Pengunjung
Nah, sebelum Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa, tinggal belok ke kanan menuju Pantai Cipunaga. Setelah sampai ke Pantai Cipunaga, pengunjung tinggal bertanya ke warga sekitar keberadaan Pantai Karang Merak, pengunjung tinggal jalan kaki atau menggunakan kendaraan roda dua melewati jalan yang belum bisa di lalui kendaraan roda empat.
Warga sekitar, Samsiah (47 tahun) mengatakan, lokasi itu dinamakan Karang Merak oleh masyarakat sekitar karena di salah satu batu karang yang besar di atasnya selalu ditumbuhi rumput. Meskipun dibersihkan dan tidak banyak tanah di atas hamparan batu besar tersebut. Batu karang yang menjadi simbol nama Pantai Karang Merak ini di perkirakan memiliki tinggi sekitar 5-6 meter dengan diameter lingkaran cukup besar.
"Aneh saya juga, di atas batu karang itu tidak ada tanah tapi rumput itu hidup. Pernah dulu saya bersihkan rumput itu namun tumbuh lagi. Ya dari situ mungkin warga menamakan Karang Merak, karena rimbunan rumput ilalang yang menutup permukaaan batu karang panjang-pajang rumputnya," ujar Samsiah.
Ditempat ini, pengunjung akan merasakan sensasi tersendiri seperti berada alam bebas, di tengah huntan dengan udara yang masih sejuk. Sesekali terdengar suara burung bersahutan pagi hari saat matahari mulai naik dan suara deburan ombak yang menerpa batu karang.
BACA JUGA: Pantai Cipunaga Pelabuhanratu, Kombinasi Unik Ombak Laut dan Huma Menghampar
"Benar benar tenang kalau sudah ada disini, tanpa suara bisingnya knalpot kendaraan bermotor. Meskipun tidak jauh dari sini ada jalur Sabuk Geopark Ciletuh Palabuhanratu, namun karena tempatnya berada di bawah, suaranya jadi tidak terdengar. Yang ada suara ombak aja," jelas Samsiah.
"Tempatnya masih alami, belum banyak yang tahu tempat ini mah. Pengunjung juga masih sedikit, kecuali hari libur panjang seperti lebaran, tahun baru. Itu pun sebagian pengunjung hanya sampai ke Pantai Cipunaga saja," pungkasnya.