SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah objek wisata alam curug (air terjun) di wilayah Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi seakan tidak mengalami perkembangan. Sangat jauh bila dibandingkan dengan wisata curug di kecamatan lain. Meski tak sedikit yang menyebut curug di Kecamatan Waluran memiliki daya tarik tersendiri.
Sedikitnya ada tujuh objek wisata curug di Waluran. Diantaranya Curug Nangsi di Desa Sukamukti, Curug Gerong di Desa Caringinnunggal, Curug Puncak Jeruk di Desa Mekarmukti, Curug Cinta dan Curug Cukcrukan di Desa Waluran, serta Curug Gentong dan Curug Pari di Desa Waluran Mandiri.
"Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan sebuah objek wisata, terutama sarana dan prasarana," kata pegiat wisata Kecamatan Waluran, Asep Hidayat saat diwawancarai sukabumiupdate.com, Sabtu (19/1/2019).
Padahal, lanjut Asep, banyak objek wisata di Kecamatan Waluran yang sudah lama dibuka sempat ramai pengunjung. Contohnya di Curug Nangsi pada tahun 2014 lalu, angka kunjungan wisatawan bisa mencapai 500 orang dalam sepekan. Berbeda jauh dengan hari ini, dimana angka kunjungan tak mencapai puluhan dalam sepekan.
"Kendala paling utama adalah akses jalan menuju lokasi curug. Hampir semua ruas jalan kondisinya batu dan jalan tanah setapak. Terus tidak ada sarana pendukung lainnya, seperti MCK," lanjut Asep.
BACA JUGA: Kisah Noni Belanda dan Jodoh di Curug Cukcrukan Waluran Sukabumi
Padahal, lanjut Asep, pengaspalan menuju lokasi ketujuh curug tersebut hanya membutuhkan belasan kilometer saja. Seperti ke Curug Nangsi hanya tiga kilometer, ke Curug Puncak Jeruk lima kilometer, Curug Gerong sekitar tiga kilometer, Curug Cinta sekitar dua Kilometer dan Curug Pari satu kilometer.
"Curug Gentong akses kebawahnya susah, belum ada jalan. Sebagus apapun promosi wisata dan destinasi curug, kalau tidak didukung akses infrastruktur yang layak, pengunjung tidak akan datang lagi. Susah masuk lokasi," pungkasnya.