SUKABUMIUPDATE.com - Sebagai warisan budaya leluhur yang nyaris hilang, para pegiat seni di Kabupaten Sukabumi Jawa Barat coba mempertahankan seni gondang. Tradisi seni tarian lisung atau penumbuk padi ini memperkaya potensi Waluran, yang selama ini dikenal sebagai Desa Wisata Hanjeli di Kawasan Geopark Ciletuh.
Cahya Sukendar, pimpinan Komunitas Seni dan Budaya Palapah Kecamatan Waluran menegaskan saat ini regenerasi para penari gondang terus dilakukan. Melalui para pelajar yang tertarik untuk melestarikan budaya leluhurnya.
"Agar seni tradisi ini lestari. Kami terus mendorong regenerasi seniman gondang, dengan merekrut pelajar perempuan usia SLTP, SLTA, bahkan ada yang kuliah untuk belajar gondang," jelasnya kepada sukabumiupdate.com, 26 Juli 2022.
Saat ini sudah ada 10 orang yang tengah belajar dan mengembangkan seni tradisi ini di Kampung gondang Waluran.
"Saat ini pentasnya tidak hanya saat panen raya dan menumbuk padi saja. Kami mengembangkan seni pertunjukan untuk hari besar atau acara lainnya terkait agenda wisata di Sukabumi, khususnya Geopark Ciletuh dan waluran," sambung Cahya.
Pria ini kemudian bercerita bahwa seni gondang sendiri nyaris hilang, jika saja tak ditemukan pada tahun 2016 silam. Saat itu mereka melakukan identifikasi potensi daerah termasuk di Kecamatan Waluran.
Ternyata masih ada warga Kampung Cibihbul RT 07/03 di Desa Waluran yang masih bisa memainkan seni gondang. Tradisi turun temurun yang sebenarnya terakhir kali dimainkan oleh warga Cibihbul ini 40 tahun lalu.
"Beruntung di kampung itu (Cibihbul) ada 12 rumah yang masih menjaga teguh tradisi. Saat dicoba ternyata mereka masih bisa memainkan gondang. Akhirnya dikonstruksi menjadi satu kelompok pertunjukan, dengan pemain sebanyak 11 orang atau 12 orang tergantung kebutuhan," ungkap Cahya.
Baca Juga :
Dari sana, Kampung Cibihbul dibranding menjadi Kampung Gondang di Waluran. Saat ini, tidak semua senimannya memainkan lisung, ada juga penari yang membawa bakul nasi.
"Gondang Cibihbul ini khas, baik dari ketukannya maupun lagu yang dinyanyikan. Selain itu posisi kampung gondang yang berada di tengah areal persawahan membuatnya makin unik. Kami berharap ini menjadi aset pertunjukan seni tradisi di Waluran dan Geopark Ciletuh," pungkas Cahya.