SUKABUMIUPDATE.com – Keterbatasan jangan jadi penghalang untuk mencapai cita. Ini kalimat yang meluncur dari mulut Muhammad Ridho Adryan, pemuda tuna netra saat berbincang santai denga sukabumiupdate.com, di pelataran kampus tempatnya berkuliah.
Ridho memang tercatat sebagai mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) di STAI Sukabumi. Mahasiswa yang cukup aktif dalam berbagai kegiatan ini tengah serius mengasah kemampuannya di bidang musik.
Musik dan olah vocal menjadi salah satu impian Ridho sejak kecil. Pria kelahiran Sukabumi 27 Mei 1998 ini bahkan sudah gemar ikut berbagai lomba musik dan olah vocal sejak masih duduk dibangku sekolah dasar.
“Awalnya saya jatuh dari sepeda waktu usia 3 tahun, saya mengalami law vision waktu itu hanya sebelah. Saat usia 7 tahun kemampuan mata terus berkurang dan akhirnya jadi kedua mata saya kehilangan kemampuan melihat,” tutur Ridho kepada sukabumiupdate.com, Selasa (28/10/2020).
BACA JUGA: Video: Tini Kasmawati, Tuna Netra Penjaga Owa Jawa di Hutan Lengkong
“Saya sempat sekolah taman anak anak dan umum waktu itu. Tapi setelah tak bisa melihat total akhirnya sata pindah ke sekolah luar biasa,” sambungnya.
Disinilah Ridho mulai mendalami ilmu bermusik, tentunya dengan bimbingan dari mentornya di SLB. Semangatnya yang pantang menyerah, membuat Ridho saat ini sudah menguasai banyak alat musik, gitar, biola, gendang jaipong dan gamelan.
Selain pandai bermain alat musik, skil utama Ridho ternyata suaranya. Olah vokal yag dipelajari di SLB, membuat Ridho menjadi salah satu vokalis dengan suara merdu.
“Bagi saya lebih baik gagal dari pada menyesal,” ucapnya.
BACA JUGA: Kisah Kati, Gadis 17 Tahun Penyandang Tunanetra di Purabaya Sukabumi
Bagi Ridho ketika gagal maka kita akan mengambil langkah ke depannya supaya kita tidak jatuh pada lubang yang sama. “Tapi ketika kita sudah menyesal apa mau dikata,” tegasnya.
Laki-laki yang tinggal di Kecamatan Cibereum Sukabumi ini memang tidak menyesal. Jerih payahnya belajar musik berbuat banyak piala dan hadiah, kategori solo vokal; Juara 1 Gebyar Seni Tingkat Kabupaten Sukabumi Tahun 2008 (solo vocal), juara 1 FLS2N Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2014, Tingkat provinsi Tahun 2009 dan 2010, lomba festival grup band tingkat nasional di Bandung Tahun 2012 dan pernah ikuti festival bersama grup band Dimidle tahun 2018 dan 2019.
Niat belajar Ridho tak hanya dibidang musik, karena pria ini pernah menjadi juara dalam lomba MIPA tahun 2013. Lomba MTQ di FLS2N dan lomba MIPA pada OSN Provinsi Jawa Barat tahun 2015, juara 1 lomba MTQ dan literasi membuat cerpen Provinsi Jabar tahun 2016, pada tahun 2017 juara lomba literasi membuat essay tingkat provinsi, dan wakili Jawa Barat di level nasional.
“Sumpah pemuda saya maknai sebagai keyakinan tanggung jawab dan juga prinsip karena disitu terdapat kata-kata mengaku berbahasa satu bahasa indonesia, bukan berarti menggunakan bahasa satu2 nya tetapi bahasa yang tertanam dalam dirinya adalah bahasa indonesia. berbangsa satu bangsa indonesia yaitu kemanapun dimanapun bangsa dan tanah air yang harus dibela adalah Indonesia,” pungkas Ridho saat diminta pandangannya tentang perayaan Hari Sumpah Pemuda tahun 2020.
Menurut Ridho, Indonesia beruntung memiliki hari sumpah pemuda karena dihari tersebut dilakukan penanaman kembali semangat dan kesadaran nasionalisme dengan diucapkannya sumpah pemuda. Seandainya banyak diantara pemuda yang sudah terkikis rasa nasionalismenya akibat perkembangan zaman yang mengarah pada individualistis, dengan adanya sumpah pemuda ini mengembalikan kembali kesadaran nasionalisme seperti bunyi dari sumpah pemuda.
Ingat pesan ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.