SUKABUMIUPDATE.com - Janur, menjadi barang yang wajib ada dalam sebuah moment pernikahan. Janur biasanya dipasang di perempatan jalan atau gang tujuannya, mempermudah tamu undangan menemukan tempat repsesi pernikahan atau hajatan.
Janur yang berbahan lembaran pelepah kelapa muda ini bentuknya selalu menarik. Maka dari itu, dibutuhkan orang yang sudah benar-benar ahli untuk membuat janur diantaranya Obar Subandi (42 tahun). Warga Pangantolan, Desa Parakanlima, Kecamatan Cikembar menjadi perajin janur sejak tahun 1989 dan semua itu dilakukan atas dasar hobi.
Untuk membuat sebuah janur, Obar membutuhkan berbagai peralatan. Pertama yang paling pokok itu pelepah daun kelapa muda lalu pisau cuter, steples, tali plastik dan batang pisang.
BACA JUGA: Mengenal Ki Lengser, Sosok Menghibur pada Acara Pernikahan di Sukabumi
Menurut Obar, bagian tersulit dalam pembuatan janur adalah membuat pola pada pelepah kelapa karena ukurannya mesti sama. Sedangkan daun kelapa teksturnya tidak sama. Prinsip dalam membuat janur, kata Obar harus sabar.
"Pembuatan janur biasa dilakukan pada malam hari, dan pada malam itu harus selesai lalu dipasang," kata Obar kepada sukabumiupdate.com, Jumat (15/3/2019).
Karena Obar sudah ahli, dalam sehari dia bisa membuat empat janur kuning. "Untuk satu janur memakan daun kelapa dari empat pohon dan sehari bisa membuat sekitar empat janur kuning," imbuh Obar.
Janur buatan Obar tak hanya dipesan oleh masyarakat sekitar Cikembar saja karena dirinya sering mendapat order dari luar daerah diantaranya Jakarta. Biasanya, Obar menjalin kerjasama dengan tukang rias pengantin. Sedangkan untuk harga sebuah janur berkisar Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu, tergantung dari tingkat kerumitan.