SUKABUMIUPDATE.com - Ketika menghadiri acara pernikahan masyarakat Jawa Barat, seperti di Sukabumi pasti tidak asing lagi dengan sosok yang satu ini, dialah Ki Lengser. Sosok yang tak terpisahkan dengan kesenian Sunda.
Ki Lengser, seseorang yang digambarkan sudah sepuh, berbadan bungkuk, menggunakan baju kampret, celana pangsi, dan iket kepala.
Ki Lengser sejatinya tak hanya tampil di acara pernikahan saja, tapi acara lain seperti perpisahan siswa atau pada acara penyambutan pejabat. Apapun kegiatannya, Ki Lengser merupakan sosok yang lucu mengundang gelak tawa. Namun Ki Lengser ini merupakan sosok yang banyak memberi nasihat tentang kehidupan.
BACA JUGA: Om Bob Nahkodai Dewan Kesenian Kota Sukabumi
Minggu (10/3/2019) pagi, sebuah acara nikahan digelar warga Warungkiara, Kabupaten Sukabumi. Sebelum acara repsesi dimulai, Ki Lengser lah yang pertama menemui pengantin Pria. Dia berlenggak-lenggok sambil menyampaikan nasihat-nasihatnya menjemput sang pengantin pria hingga ke pelaminan bertemu pengantin wanita. Tugas Ki Lengser pun selesai.
Kang Atar (42 Tahun), adalah seorang Ki Lengser dalam acara pernikahan tersebut. Dia berasal dari Sanggar Seni Sagara, Lembursitu, Kota Sukabumi. Dia seakan sudah menyatu dengan sosok Ki Lengser karena sudah 10 tahun lebih memerankan Ki Lengser.
Atar mengaku tampil seminggu dua kali menjadi Ki Lengser. Apabila tak ada Job, Atar kembali ke pekerjaanya jual beli sepeda motor bekas.
"Kalau tidak ada job kesaharian saya jual beli sepeda motor bekas," kata Pria yang memiliki nama panggilan Ki Satar Sagara.
Menurutnya, untuk menjadi Ki Lengser tidak terlalu membutuhkan teknik khusus, hanya harus mengusai tarian sunda seperti jaipong atau kembang pencak silat. Lalu butuh penjiwaan serta penguasaan tutur bahasa sunda agar tidak keluar dari etika.
Lengser yang dibawakannya sambung Atar, adalah lengser pangebonan dan cawokah bukan lengser kraton. Maka dari itu ketika pentas lebih ke menghibur dari mulai tarian bahasa hingga gaya dan pakaiannya.
BACA JUGA: Kesenian Boles Sukabumi Siap Sambut Api Asian Games di Jakarta
"Saya menjadi Ki Lengser hanya betniat ingin melestarikan kesenian budaya sunda warisan leluhur yang saat ini bisa dibilang sudah hampir punah dan kalah dengan perkembangan zaman," bebernya.
Iis (35 tahun), ibu dari pengantin wanita menuturkan, kehadiran Ki Lengser bukan hal yang wajib pada acara nikahan. Namun, masyarakat Jawa Barat termasuk Sukabumi sudah lekat dengan kesenian tersebut.
"Bukan wajib sih, tapi sudah kebiasaan saja jika diacara pernikahaan selalu mengadakan lengser. Selain melestarikan budaya juga sebagai hiburan," ujar Iis.