SUKABUMIUPDATE.com - Persija Jakarta baru saja menjuarai ajang sepakbola paling bergengsi di seantero negeri, yakni Liga 1. Namun, bukan titel juara yang kini hangat diperbincangkan. Yang paling menuai perhatian justru tentang adanya cuitan di media sosial tentang ucapan selamat dari Partai Gerindra dan PKS kepada Persija. Sontak, hal itu banyak menuai reaksi dari bobotoh maupun viking, yang terkenal loyal dalam mendukung tim kesayangannya, Persib Bandung.
Melihat dunia sepakbola mulai dikait-kaitkan dengan dunia politik, Raja Viking Sukabumi, Risris Rizal Ali Perkasa turut angkat bicara. Menurutnya, sepakbola adalah bagian dari olahraga, dimana spirit sportivitas adalah yang utama dan dijunjung tinggi.
"Sebaliknya, dunia politik penuh intrik. Kadang-kadang ketidakwarasan juga terjadi. Apalagi hubungannya dengan kekuasaan, jadinya enggak sinkron," ungkap Risris kepada sukabumiupdate.com, Selasa (11/12/2018).
BACA JUGA: Viking Pirates Palabuhanratu Anniversary ke 10, Demi Persib dan Perdamaian Suporter Bola
Soal banyaknya akun media sosial pendukung Persib Bandung yang berkomentar pedas soal ucapan selamat dua partai politik tersebut, Risris menganggap hal itu hanya dilakukan pihak tertentu yang mengaitkan olahraga ke ranah politik, sehingga dimanfaatkan orang yang tidak bertanggungjawab. Ini membuat tensi politik jelang Pemilu 2019 tambah memanas.
"Walau setiap orang diberikan kemerdekeaan buat memilih hak berpolitik, ruang-ruang ketidakwarasan itu yang harus dihindari di sepakbola. Salah satunya itu tadi, kita harus cerdas beropini. Jangan sampai dimanfaatkan, apalagi di tahun-tahun politik seperti sekarang," imbuhnya.
BACA JUGA: Viking Tegalbuleud Sukabumi Gelar Baksos untuk Mualaf Asal Medan
Terkait raihan juara yang didapat Persija Jakarta, Risris pun mengajak seluruh pendukung setia Persib Bandung sama-sama berpikir jernih dan menerima keputusan tersebut dengan kepala dingin. Meski ia pun mengaku masih kecewa dan prihatin dengan kondisi PSSI dan persepakbolaan Indonesia hari ini.
"Jawabnya spontan sih, pastinya kenapa dia, bukan aku," ujar Risris sambil tertawa.
"Terlepas dari aroma tak sedap dari semrawutnya PSSI, tetap harus ada juaranya. Kalau enggak ada juara mah, enggak bakalan beres liga. Mungkin sekarang Persija juara, saya bisa apa? Liga akan terus berjalan. Semoga ada perbaikan. Dengan segala rasa kecewa melihat apa yang terjadi, ya kita harus menerima dengan kepala dingin. Jangan ada hal-hal yang bikin anak bangsa saling merusak," pungkasnya mengajak.