SUKABUMIUPDATE.com - Muhklis Abdul Holik alias Adul, siswa kelas III SDN 10 Cibadak Kabupaten Sukabumi, terus menjadi perhatian. Hari ini, Senin (12/11/2018) perwakilan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mendatangi SDN 10 Cibadak hanya untuk melihat langsung Adul siswa difabel yang penuh semangat untuk belajar.
Dua petugas perwakilan Kemendikbud RI ini sejak pagi sudah berada di SDN 10 Cibadak. Mereka ditugaskan untuk membuktikan pemberitaan media terkait Adul, siswa difabel yang harus merangkak sejauh tiga kilometer ke sekolah.
Keduanya dari Subdit PKLK (Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus) Kemendkbud yang juga ditugaskan untuk melihat pelayanan SDN 10 Cibadak pada anak difabel seperti Adul. “Cocok apa yang diberitakan dengan kenyataannya terkait Adul. Anak ini ternyata belajar di sekolah umum, bukan sekolah inklusif. Kami memantau pelayanan sekolah pada anak berkebutuhan khusus seperti Adul,” jelas Atik Rahmat, Kasubdit PKLK dari Kemendikbud RI.
BACA JUGA: Penasaran Sama Adul Siswa Difabel Penuh Semangat, Kakek Ini Datangi SDN 10 Cibadak Sukabumi
Kepada sukabumiupdate.com, Senin (12/11/2018) Atik menjelaskan Kemendikbud sangat konsen dengan pelayanan pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus seperti Adul. Untuk itu ia memberikan apreasi tinggi pada jajaran SDN 10 Cibadak, Kabupaten Sukabumi karena melayani Adul dengan baik seperti siswa normal lainnya.
“Saya juga kaget ternyata SDN 10 Cibadak bukan sekolah inklusif tapi berani menerima siswa berkebutuhan khusus dan berhasil memberikan pelayan yang baik. Sehingga Adul tumbuh sebagai anak yang kuat dan penuh semangat untuk belajar. Terima kasih untuk jajaran SDN 10 Cibadak.”
Sementara itu, Kepala SDN 10 Cibadak Epi Mulyadi mengakui sama bahwa jajaranya terutama guru kelas tidak pernah mengalami kendala dengan keberadaan Adul. “Kita memang belum Inklusif tapi kami sangat terbantu dengan semangat belajar Adul yang kuat, sehingga selama belajar di SDN 10 Cibadak tiga tahun terakhir, ia menjadi siswa normal seperti lainnya.”
BACA JUGA: Ingin Jadi Atlet Panjat Tebing, Ini Aksi Adul Difabel asal Cibadak Sukabumi saat Memanjat
Epi menambahkan bahwa kondisi Adul yang hanya mengalami kelainan pada fisik membuat proses transfer ilmu tidak memerlukan kemampuan atau keahlian khusus. “Adul inikan difabelnya fisik, non fisiknya dia normal hanya sedikit berbeda dalam kemampuan berbicara namun itu bukan kendala serius. Jadi konsep pengajarannyapun sama dengan siswa lainnya. Kami beruntung karena Adul termasuk siswa cerdas.”
Kesempatan didatangi perwakilan Kemendikbud ini, SDN 10 Cibadak berharap pemerintah bisa membantu mengatasi masalah fisik Adul, sehingga tidak harus merangkak untuk bergerak. “Saya sudah sampaikan bisa model tongkat khusus atau kaki palsu khusus,” pungkasnya.
Untuk itu saya ucapkan terimakasih kepada media yang telah mengekspost keadaan Abdul Holik baik di rumah maupun di sekolah. Sehingga kami merasa terpanggil untuk lebih memperhatikan Abdul Holik khususnya dan ABK pada umumnya untuk memfasilitasi dalam pendidikan sesuai dengan kelainannya, jelasnya.