SUKABUMIUPDATE.com - Dewica Maharani, siswi kelas XI IPS 2 SMA Mardi Yuana Kota Sukabumi menjadi 'oasis' di tengah terik Upacara HUT Kemerdekaan Republik Indonesia, Jumat (17/8/2018) di Lapang Merdeka Kota Sukabumi. Dara kelahiran Sukabumi 16 tahun silam itu menjadi pembawa baki bendera pusaka. Ia merupakan salah satu anggota Paskibraka Kota Sukabumi.
Putri pasangan Dedi Mulyadi dan Yeni Suryawijaya ini adalah warga di Jalan Stadion Suryakancana, Kelurahan Dayeuhluhur, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi. Dewica mengaku senang dan bangga sekaligus haru, dipercaya membawa baki bendera pusaka pada saat upacara peringatan HUT ke 73 Republik Indonesia.
"Orang tua juga melihat. Untuk menjadi pembawa baki bendera, sebelumnya ada seleksi dulu. Latihan kurang lebih selama lima bulan," ungkap dara yang bercita-cita menjadi seorang polisi wanita (polwan) tersebut.
Sementara itu, pelatih Paskibraka Kota Sukabumi, AKP Kuswaedi menyebutkan, ada beberapa tahapan latihan yang diterapkan. Diantaranya tahap masa basis, diklat dasar, sampai pemusatan latihan mendekati upacara. Kuswaedi membenarkan, masa latihan para anggota Paskibraka memakan waktu lima bulan.
"Kemudian masa karantina pada 8 Agustus sampai 18 Agustus. Pola pelatihannya, dari pagi bangun tidur, kemudian salat subuh, setelah itu olahraga pagi, kemudian sarapan pagi, lalu apel pagi sampai pukul 08.00. Setelah itu mulai pelatihan di Lapang Merdeka," kata Kuswaedi kepada sukabumiupdate.com usai upacara.
BACA JUGA: Wajah Paskibraka HUT RI ke 73 di Kabupaten Sukabumi
Pria yang sehari-hari mengajar di Setukpa Lemdikpol Sukabumi itu menambahkan, materi latihan yang diberikan diantaranya latihan baris-berbaris, latihan kekompakan, hingga latihan formasi barisan. 10 hari menjelang upacara, latihan lebih diintensifkan dengan masa karantina selama lima hari.
"Formasi di tahun 2018 ini yang kita terapkan pada saat pengibaran bendera adalah formasi bintang. Lalu pada saat penurunan bendera adalah formasi gedung Pemda Kota Sukabumi. Dan alhamdulilah, semuanya berjalan dengan lancar," tandas Kuswaedi.