SUKABUMIUPDATE.com - Thrift Fashion adalah gaya berbusana menggunakan pakaian atau baju bekas. Thrift Fashion dianggap sebagai trend yang everlasting (tak lekang oleh waktu), murah meriah dan sebagai bentuk ekspresi kepedulian terhadap lingkungan.
Apa itu Thrift Fashion?
Kata ‘Thrift’ sendiri diambil dari kata ‘Thrive’ yang berarti maju atau berkembang. Sementara kata ‘Thrifty’ diartikan sebagai cara menggunakan uang atau barang secara efektif dan efisien (berhemat, red).
Kemudian kata Thrifting memiliki arti kegiatan mencari dan membeli barang bekas seperti pakaian yang kondisinya masih layak pakai.
Baca Juga :
Thrifting juga sering digambarkan sebagai kegiatan berbelanja untuk mendapatkan harga yang murah atau jauh di bawah standar rata-rata harga pasar.
Para pengguna thrift fashion memiliki gaya berpakaian yang unik dan berbeda hingga akhirnya membentuk sebuah subkultur dan gaya hidup.
Sejarah Thrift Fashion
Bermula pada akhir abad ke-19, saat terjadinya revolusi industri, terjadi sebuah fenomena mass production of clothing atau produksi pakaian secara masal. Hal ini membuat cara pandang masyarakat terhadap dunia fashion ikut berubah.
Saat itu, harga fashion di seluruh dunia sangatlah murah dan membuat seluruh kalangan masyarakat dapat menjangkau berbagai jenis pakaian baru dengan sangat mudah.
Hal ini membuat pakaian menjadi barang sekali pakai lalu dibuang atau istilahnya disposable.
Akibatnya, jumlah sampah pakaian menjadi semakin banyak dan menumpuk dimana-mana. Namun, saat Amerika Serikat (AS) mengalami krisis ekonomi pada tahun 1920, masyarakat di sana mulai membeli baju bekas karena kondisi tekanan ekonomi.
Baca Juga :
Warga AS membeli baju bekas awalnya karena sebuah keterpaksaan karena keadaan dari dampak krisis ekonomi, tetapi lama kelamaan menjadi sebuah trend fashion hingga gaya hidup.
Berbagai thrift shop atau toko baju bekas bermunculan dan berkembang di AS pada saat itu.
Thrift Fashion kemudian semakin populer pada tahun 1990-an karena Kurt Cobain.
Tokoh skena 'Grunge' itu menjadi pengaruh yang sangat kuat di kalangan remaja pada era 90-an. Cobain kerap kali tampil dengan celana jeans robek, kaos oblong berwarna pucat dan kemeja flanel kedodoran yang terkoyak atau bolong.
Cobain ikut mengkampanyekan zero waste (filosofi bebas sampah, red) dengan tampil menggunakan pakaian bekas saat melakukan pertunjukan musik bersama bandnya Nirvana. Para penggemarnya lalu ikut terpengaruh oleh Cobain dengan membeli berbagai baju bekas dari thrift shop.
Thrift Fashion dan Kampanye Peduli Lingkungan
Tahukah Anda, pakaian bekas merupakan sampah yang tak dapat didaur ulang. Seiring berjalannya waktu, hingga berbagai influencer ikut mengkampanyekan tentang isu lingkungan, banyak masyarakat yang mulai peduli dan mengetahui dampak lain dari industri fashion terhadap lingkungan.
Pakaian yang memiliki bahan serat poliester atau serat plastik, sangat sulit terurai secara alami.
Sampah-sampah tersebut membutuhkan waktu hingga 200 tahun untuk dapat terurai. Belum lagi, sekira 85 persen sampah tekstil atau pakaian, dibuang ke tempat sampah atau berakhir di lautan sehingga sangat mencemari lingkungan dan mengancam ekosistem tumbuhan dan hewan yang ada di Bumi.
Thrift Fashion menjadi salah satu solusi dari permasalahan tersebut. Dengan menggunakan pakaian bekas serta mengurangi pembelian dan pemakaian baju baru, Anda ikut juga dalam upaya menjaga lingkungan dari ancaman sampah tekstil tersebut.
Keunggulan Trend Thrift Fashion
1. Unik dan Tidak Pasaran
Memakai Thrift Fashion membuat Anda akan tampil berbeda dan unik. Berbagai produk yang dijual oleh thrift shop atau toko baju bekas terkadang memiliki desain yang unik dan berbeda dibandingkan produk-produk mainstream yang ada di toko retail atau mall-mall besar.
Pilihan Thrift Fashion sangat beragam, mulai dari topi, sepatu, tas dan sejumlah pakaian seperti celana dan baju.
Thrift Fashion sangatlah fleksibel, Anda bisa menghasilkan berbagai varian dan gaya fashion baru hingga membuat gaya fashion sendiri yang khas atau hanya dimiliki oleh Anda.
Ada sensasi tersendiri dari para penggemar Thrift Fashion, yakni ketika Anda menemukan jenis pakaian tertentu yang sangat langka lalu Anda berhasil mendapatkannya dengan harga yang murah.
Tentu saja hal ini menjadi sebuah prestasi tersendiri hingga kebanggaan karena Anda memiliki pakaian langka yang belum tentu orang lain bisa mendapatkannya.
2. Berkontribusi Menjaga Lingkungan
Limbah kain yang dihasilkan oleh pakaian sangat merusak lingkungan. Limbah kain tidak bisa diurai sehingga akan menjadi tumpukan sampah yang tidak bisa dimanfaatkan dan tentu saja merusak lingkungan.
Dengan membeli pakaian bekas, Anda berkontribusi untuk memutus rantai 'fast fashion' yang sedang terjadi saat ini. Fast fashion adalah konsep memproduksi pakaian sebanyak-banyaknya untuk memenuhi kebutuhan pasar, sehingga menyebabkan masyarakat semakin konsumtif dan menimbulkan sampah atau limbah tekstil yang semakin membludak.
Dengan menggunakan pakaian bekas, Anda sudah berkontribusi mengurangi sampah dan menjaga lingkungan.
3. Fashionable Murah Meriah
Budget yang dikeluarkan untuk berbelanja di thrift shop atau toko baju bekas bisa dikatakan sangatlah murah, bahkan bisa menjadi setengah harga dari harga aslinya.
Sebab, barang yang dijual adalah barang bekas pakai, sehingga harga yang diberikan para penjual baju bekas tidak berpacu pada harga pasar atau harga produksi.
Tetapi, jika ingin mendapatkan pakaian dengan harga yang sangat murah, Anda harus mempunyai skill menawar kepada penjual.
Apalagi jika Anda menemukan pakaian langka dan si penjualnya mengetahui bahwa Anda sangat menginginkan pakaian tersebut, kerap kali si penjual akan mematok harga mahal terlebih dahulu, sehingga Anda harus berani melobi penjual agar mendapatkan harga yang murah.
Kebutuhan lifestyle pada aspek fashion, akhirnya tidak selalu memerlukan budget yang tinggi, karena dengan Thrift Fashion, Anda akan mendapatkan kualitas barang yang baik dengan harga yang cenderung sangat murah.
4. Eksplorasi Gaya Fashion Sesuka Hati
Pakaian yang didapatkan sangat bisa dieksplorasi sesuai dengan keinginan Anda. Kunci berpakaian yang baik adalah Anda merasa nyaman dan percaya diri dengan pakaian tersebut.
Dengan Thrift Fashion, Anda bisa eksplorasi gaya berpakaian dengan bebas, seperti pilihan mix and match yang bertema vintage sporty dan sweet.
Berbagai alternatif gaya fashion yang disediakan thrift shop bisa mewujudkan impian Anda dalam mengeksplorasi berbagai jenis pakaian.
5. Peluang Usaha dengan Modal Minim
Trend Thrift Fashion yang semakin meluas dan berkembang di berbagai daerah, bisa dijadikan peluang usaha yang menjanjikan.
Caranya, Anda bisa mengawali dengan mengumpulkan berbagai baju bekas milik pribadi, teman atau keluarga yang menurut Anda mempunyai nilai keunikan dan kelayakan untuk dijual.
Atau, Anda juga bisa berburu pakaian bekas terlebih dahulu di sejumlah toko-toko penjual baju bekas yang ada di sejumlah kota. Di sana, Anda harus dapat membeli pakaian-pakaian bekas tersebut dengan harga yang sangat murah dengan kemampuan menawar yang Anda miliki.
Selain itu, Anda juga harus memperhatikan aspek kebersihan dari pakaian tersebut. Biasanya, berbagai baju bekas sangat rentan membawa berbagai penyakit yang akan berdampak buruk pada pemakainya. Setidaknya, sebelum dijual ke orang lain, Anda harus mencucinya terlebih dahulu hingga bersih.
Setelah Anda mengumpulkan pakaian tersebut, silahkan tentukan harga jual dan kalkulasi keuntungan yang bisa Anda dapatkan.
Dan yang paling terpenting adalah, strategi promosi produk yang Anda jual harus bisa membuat calon konsumen tertarik dengan pakaian yang Anda jual.