SUKABUMIUPDATE.com - Tokyo Fashion, media harian mode dari Jepang ikut menyoroti fenomena Citayam Fashion Week. Media tersebut memberikan sebuah apresiasi sekaligus dukungan terhadap fenomena itu melalui akun Twitter resmi mereka @tokyofashion.
Melansir dari tempo.co, hadirnya para remaja dari Citayam dan Bojonggede, Jawa Barat, yang meramaikan Kawasan BNI City Sudirman, Jakarta, mencuri perhatian warganet.
Pasalnya, mereka mengenakan pakaian dengan beragam mode sehingga mirip street fashion. Pengguna media sosial kemudian menyebut fenomena ini sebagai Citayam Fashion Week.
Respons tersebut berawal dari postingan seorang pengguna Twitter @sofiaflorina. Dalam unggahannya, akun tersebut membuat utas foto dengan beberapa keterangan.
“Beberapa foto yang bertajuk ‘Citayam Fashion Week’ di kompleks Sudirman, Jakarta Pusat, Jakarta,” tulisnya pada Sabtu, 9 Juli 2022.
Akun bernama Sofia Rina itu menjelaskan, setidaknya ada ratusan bahkan ribuan anak muda yang memadati kawasan Jakarta Pusat, mulai dari kawasan Sudirman, Gatot Subroto, dan sekitarnya untuk menggelar “pertunjukan” dengan selera fashionnya masing-masing.
Citayam Fashion Week ini muncul ketika banyak konten video di Tiktok yang menampilkan berbagai wawancara remaja yang berkumpul dengan teman-temannya di sekitar Sudirman.
Media Jepang Soroti Fenomena Citayam Fashion Week
Media street snap Tokyo Fashion kemudian menanggapi unggahan tersebut. Media mode tersebut berharap beberapa situs atau akun street snap Indonesia mendokumentasikan dan mendukung Citayam Fashion Week ini.
“Thread keren tentang ribuan anak muda Indonesia yang berdandan dan membuat jalan-jalan di Jakarta Pusat menjadi hidup sebagai fashion catwalk, tidak seperti Harajuku di Jepang,” tulisnya.
Mereka juga menyarankan siapa saja yang ingin membantu komunitas street fashion di Jakarta untuk memposting foto-foto jalanan secara rutin.
Sehingga mendorong remaja untuk lebih sering bertemu untuk saling menginspirasi dalam hal mode.
Dengan demikian Citayam Fashion Week menjadi tempat untuk mempromosikan acara mode lokal.
“Untuk waktu yang lama, Instagram adalah tempat untuk mendokumentasikan gaya jalanan, hari ini TikTok sangat populer di kalangan generasi termuda anak-anak Harajuku,” tulis media mode ini.
Tokyo Fashion mengungkapkan, di masa lalu, kehadiran Harajuku fashion street dianggap nyeleneh dan tidak dihargai oleh masyarakat setempat.
Tetapi dewasa ini masyarakat telah menerima kehadiran mereka dan kedua belah pihak bisa hidup berdampingan.
Salah satu hal yang membantu Harajuku tetap hidup adalah banyaknya mahasiswa dari perguruan tinggi mode dan kecantikan Tokyo di lingkungan fashion jalanan.
“Mereka sering membawa anak-anak Harajuku lain ke proyek sekolah mereka sebagai model, pembantu, dan lainnya,” ungkap @tokyofashion.
Kehadiran mahasiswa mode dan kecantikan Jepang di kancah Harajuku, turut memberikan legitimasi dengan beberapa orang yang lebih tua.
Hal ini dapat dilihat sebagai masa depan industri fashion Jepang yang mungkin bisa ditiru di Citayam Fashion Week.
Selain itu kehadiran mereka juga sedikit banyak menumbuhkan ekonomi tingkat bawah dan menengah.
“Sebagian orang lebih mudah menerima kehadiran mereka karena anak-anak ini menghabiskan uang di toko-toko lokal di Harajuku,” tulis media tersebut.
Baca Juga :
SOURCE: TEMPO.CO | HENDRIK KHOIRUL MUHID