SUKABUMIUPDATE.com - Memang tidak ada habisnya bila membahas destinasi wisata di Sukabumi. Pasalnya, banyak objek wisata yang menawarkan beragam konsep terus bermunculan. Seperti, konsep ekowisata, Desa Wisata Tugu Nusa Indah.
Tugu Nusa Indah yang ada di Kampung Cirenged RT 041/008, Desa Cibolangkaler, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi ini memiliki berbagai fasilitas seperti river tubing, flying fox, camping ground dan pemandangan asri khas pedesaan.
BACA JUGA: Ngabuburit di Ciodeng Sukabumi, Main Flying Fox Bayar Pakai Doa
"Luas total kurang lebih 13.485 meter persegi yang sebagian besar berstatuskan tanah desa atau sawah bengkok. Desa wisata ini, diinisiasi oleh Karang Taruna Cikal Ngahiji beserta Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) yang dibentuk oleh divisi wisata seni dan budaya," ujar Koordinator pemuda di kampung Cirenged, Abdurrohim kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (21/9/2019).
Abdurrohim menjelaskan, gagasan awal desa wisata tersebut muncul dari keinginan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Bermodalkan swadaya, objek wisata itu pun dibangun berbasis partisipasi masyarakat dengan harapan berdampak pada taraf perekonomian masyarakat desa serta mampu meningkatkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes).
"Desa wisata ini memiliki konsep ekowisata, yakni kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal, serta aspek pembelajaran dan pendidikan," jelas Abdurrohim.
Tugu Nusa Indah memiliki area yang luas dan diantaranya digunakan untuk camping ground sedangkan aktivitas air juga river tubing dilakukan di Sungai Cimahi. Yang seru adalah flying fox yang melintasi pesawahan. Panjang flying fox ini 45 meter sehingga cukup mendebarkan kalau mencobanya. Di dalam area tersebut terdapat makam yang berusia ratusan tahun sebagai situs cagar budaya.
BACA JUGA: Kembangkan Desa Wisata, Pemilik Homstay di Ciemas Sukabumi Dilatih Manajemen
"Tempat ini sudah ada sejak dulu dan saat ini sedang dalam tahap proses penataan. Salah satu kendala yang ada saat ini adalah fasilitas pendukung seperti sumber listrik, MCK dan Mushola. Untuk sekarang, pengunjung belum dikenakan tarif masuk, hanya saja pengunjung dihimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan karena masih dalam proses penataan dan pengerjaan," pungkas Abdurrohim.