SUKABUMIUPDATE.com - Di kalangan Warga Pajampangan, khususnya Surade, pasti sudah mendengar nama goa yang terletak sekitar tiga kilometer dari kantor Kecamatan Surade tak jauh dari Kantor Desa Jagamukti. Sebuah goa dengan lebar 1 meter panjang 3 meter, berkedalaman ratusan meter. Terletak di Kampung Naringgul Desa Jagamukti, warga sekitar menyebutnya Goa Kolotok.
"Terkenal dengan nama tersebut karena menyerupai kalung yang terbuat dari kayu buat ciri hewan kerbau, sapi, atau kambing disebut kolotok," kata Amat (65 tahun) warga Kampung Cidadap RT 06 RW 09 Desa Jagamukti, Kecamatan Surade, kepada sukabumiupdate.com, Minggu (23/12/2018).
Menurutnya, di balik nama yang unik, lokasi goa yang berada di tengah hutan digunakan untuk menggembala kerbau. Tak cuma itu, konon, tempat tersebut juga dijadikan tempat pembuangan orang yang diduga mempunyai ilmu hitam.
BACA JUGA: Melongok Bungker Peninggalan Jepang di Komplek Satrad 216 Cibalimbing Surade Sukabumi
"Sekitar tahun 1980-an ada empat orang yang dibuang ke sana dan tidak bisa dievakuasi karena tidak ada yang sanggup turun. Saking dalamnya, "ujarnya.
Amat menjelaskan, sekitar tahun 1990an, satu mayat pernah berhasil dievakuasi. Mayat tersebut adalah laki laki tinggi besar diperkiraan usia 60 - 65 tahunan.
Mayat ditemukan dengan kondisi masih menggunakan kemeja yang sudah robek, celana panjang, dan sarung belang. Dia tersangkut di kedalaman sekitar 75 meter.
"Evakuasi memakai hambalan (tangga terbuat dari tali) sepanjang 25 meter. Awalnya ketahuan sama penggembala kerbau, mayat di dalam kantong pakai tali untuk menggusur," ucapnya.
BACA JUGA: Objek Wisata Pantai di Palabuhanratu Dipredikisi Ramai Pengunjung
"Dulu itu di sekitar goa cuma ada tiga rumah. Sekarang sudah banyak rumah, rame" katanya.
Sementara itu warga desa setempat, Hilman (46 tahun) menambahkan jarak dari pemukiman ke goa kolotok sekitar 100 meter. Kisah tentang goa kolotok diketahui secara turun temurun.
"Kami mengetahui dari cerita orangtua bahwa goa tersebut dijadikan pembuangan yang diduga dukun santet. Memang sampai saat ini terkenal tempat pembuangan, bahkan sudah menjadi kebiasaan ibu-ibu disini kalau anaknya rewel, suka ditakut takuti dengan istilah nini eupeuk goa kolotok," pungkasnya.