SUKABUMIUPDATE.com - Penganan berbahan dasar ketan ini tentunya sudah tak asing lagi di lidah pecinta kuliner. Namanya gemblong. Rasanya manis nan renyah. Orang Sunda, khususnya warga Pajampangan juga biasanya menyebutnya dengan nama gegetas.
Meski terbilan cemilan tradisional, namun makanan manis ini masih digandrungi pecinta kuliner. Cita rasa tradisional itu pula yang dipertahankan oleh Ratna (31 tahun) pembuat gemblong asal Kampung Bantarjati RT 34/09 Desa Sindangresmi, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi.
BACA JUGA: Sate Gurita, Olahan Khas dari Pesisir Ujung Genteng Sukabumi
"Awalnya hanya untuk dikonsumsi bersama keluarga, namun akhir-akhir ini banyak juga yang pesan," ucap Ratna saat diwawancarai sukabumiupdate.com, Jumat (25/9/2020).
Ia menyebut, hampir semua orang sejatinya bisa membuat gemblong. Bahan bakunya tak lain tepung ketan hitam, atau bisa juga ketan putih, tepung beras, kelapa parut kasar, santan, garam, minyak goreng, gula pasir atau gula merah/gula aren.
"Proses pembuatannya juga sederhana. Setelah bahan-bahan tersedia, rebus santan sampai hangat, sisihkan. Selanjutnya campurkan tepung ketan, tepung beras, parut kelapa dan garam dalam wadah lalu aduk sampai rata," jelasnya.
BACA JUGA: Tak Sekedar Teman Nasi, Kerupuk Telur Asin Dari Ciburahol Sukabumi Ini Patut Dicoba!
"Tambahkan santan hangat sedikit demi sedikit sambil diaduk atau seperti ulen hingga menjadi adonan yang bisa dibentuk. Adonan dicetak sebesar telur ayam, dibulatkan sedikit dipipihkan, lalu panaskan minyak dalam wajan dan goreng adonan yang sudah dibentuk tersebut hingga matang berwarna kekuningan," tuturnya.
"Terakhir membuat bahan gula. Rebus gula merah aren atau gula pasir. Aduk hingga mengental dan berbuih. Kue gemblong atau gegetas masukan dan aduk cepat hingga semua terbalut, lalu matikan api dan aduk lagi hingga kering. Sudah jadi, siap dikonsumsi," pungkas Ratna.