SUKABUMIUPDATE.com - Enye salah satu cemilan khas sunda yang terbuat dari bahan baku singkong. Makanan ini tak asing lagi bagi masyarakat, rasanya renyah dan gurih sehingga pas dinikmati saat bersantai.
Di Desa Bantarsari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi, warga mengolah makanan tradisional tersebut dan menjadikannya sebagai oleh-oleh Desa Bantarsari. Kemasannya pun dibuat semenarik mungkin dengan nama Enye Hui Bareok Cinta.
BACA JUGA: Rengginang Juara Asli Jajaway Palabuhanratu, Penganan Gurih Buatan Wa Empon
"Proses pembuatannya hampir sama dengan enye yang selama ini ditemukan," kata pengrajin enye, Rena Bariah (27 tahun) warga Kampung Tegalsadang RT 34/07 Desa Bantarsari, Kecamatan Pabuaran, kepada sukabumiupdate.com, Rabu (25/9/2019).
Yang membedakannya adalah rasa dan bentuk. Kalau enye yang biasa ditemukan bentuknya besar, namun yang ini dibuat bulat. "Masalah rasa boleh dipilih, ada original serta pedas," ujarnya.
BACA JUGA: Penikmat Cemilan Wajib Coba Kicimpring Aneka Rasa Favorit Masyarakat Pajampangan
Proses pembuatannya cukup sederhana dan masih menggunakan cara tradisional. Adapun bumbunya merupakan resep turun temurun.
"Singkong dengan kualitas terbaik, dikupas kulitnya setelah itu dicuci bersih, diparut setelah diparut lalu dikasih bumbu, bawang merah, bawang putih, bawang daun, cabe merah, garam dan daun jeruk. Setelah aduk bumbunya barulah dicetak bulat, dikukus dan dijemur hingga kering," jelas Rena.
Enye Hui Bareok Cinta hasil racikan warga Desa Bantarsari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi.
BACA JUGA: Lain Dari yang Lain, Keripik Pare Gurih Khas Cidadap Sukabumi
Pemasaran dilakukan secara langsung ke pasar-pasar tradisional dan warung juga online. "Produk ini sering diikutsertakan dalam pameran atau bazar. Harga per kantong dengan berat 200 gram Rp 5000, kalau mentahnya dijual Rp 15 ribu per kilogram untuk harga eceran," tuturnya.
Ada alasan dibalik nama Enye Hui Bareok Cinta. Nama tersebut diambil dari kondisi jalan di Kecamatan Pabuaran yang rusak sehingga ketika naik kendaraan seakan terombang-ambing atau dalam bahasa sunda terombang-ambing.
BACA JUGA: Renyahnya Keripik Rebung Produksi KWT Walagri Desa Waluran Mandiri Sukabumi
"Dulu kondisi jalan di Kecamatan Pabuaran sangat jelek, kebetulan letak desa kami berada di ujung, jadi kalau naik mobil ke pabuaran, melewati medan jalan jelek, suka babareokan (ombang-ambing). Terinspirasi dengan kondisi jalan di Kecamatan Pabuaran, kalau naik mobil suka bareok kekiri, bareok kekanan, pada tahun 2016 menjadi merek dagang enye," jelasnya.
"Dan pada tahun 2018, dikasih nama Bareok Cinta, menyesuaikan dengan jaman milineal, selain dua rasa original dan pedas, akan segera hadir rasa manis, untuk pemesanan ke no wa 085794572966," pungkasnya.