SUKABUMIUPDATE.com - Gejolak di internal partai muncul jelang Musda DPD Golkar Kota Sukabumi. Kubu tim penyelamat Partai Golkar Kota Sukabumi yang terdiri dari politisi senior mempertanyakan langkah beberapa pengurus DPD Golkar Kota Sukabumi, yang menyusun Musda tanpa musyawarah terlebih dahulu, melainkan hanya berbentuk sosialisasi. Bukan rapat pembentukan panitia Musda.
Salah satu anggota Tim Penyelamat Partai Golkar Kota Sukabumi, Kemal Pasha Weno mengatakan, Ketua DPD Partai Golkar Kota Sukabumi yang saat ini menjabat, Jona Arizona, seolah ingin semakin memuluskan langkahnya untuk menjabat kembali tanpa memandang struktur kepengurusan lainnya.
"Padahal kalau kita ulas, yang bersangkutan ini tak memperlihatkan prestasi yang signifikan untuk Partai Golkar di Kota Sukabumi. Kita bicara berdasarkan data. Kemudian yang bersangkutan ini tercatat sudah melanggar AD/ART dan Peraturan Organisasi (PO) partai," ujar Kemal kepada awak media dalam konferensi pers, Kamis (20/8/2020) malam.
BACA JUGA: Gagal di Pilwalkot, Jona Arizona Maju di Pileg 2019 Kota Sukabumi
Pria yang juga Wakil Ketua DPD Golkar Kota Sukabumi itu membeberkan, salah satu poin pelanggaran AD/ART yang dilanggar adalah Jona Arizona pernah diberhentikan secara tidak hormat dari keanggotaan Partai Golkar Kota Sukabumi dan sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi lantaran mencalonkan di Pilkada dari PPP dengan bukti terlampur.
Poin lainnya, Jona Arizona dianggap tak memenuhi syarat sebagai Ketua DPD lantaran belum pernah berkhidmat sebagai pengurus dengan tingkatan yang sama paling minimal lima tahun. Kemudian, Jona Arizona pernah menjadi anggota partai politik lain.
"Kami merasa harus menyelamatkan Partai Golkar Kota Sukabumi. Ini bukan persoalan personal, ini yang berbicaranya adalah aturan, AD/ART dan PO partai. Kami sudah menyiapkan langkah-langkah, termasuk menyampaikan berkas ke DPP Golkar," tegas Kemal.
BACA JUGA: Sidang Perdana Gugatan Gaji Anggota DPRD Kota Sukabumi 2014-2019 Ditunda
Di tempat yang sama, Wakil Ketua I Bidang Organisasi DPD Partai Golkar Kota Sukabumi, Moch Irwan Setiawan atau akrab disapa Kang Iwong menambahkan, Jona Arizona sepanjang perjalanan momentum politik, seperti Pileg, tak mampu mendongkrak perolehan suara.
"Saya yakin provinsi dan pusat juga punya penilaian sendiri bagaimana kinerja yang bersangkutan. Saya juga tegaskan sekali lagi, ini bukan soal kepentingan pribadi, ini bicara soal penyelamatan partai. Misal saya mau mencalonkan sebagai ketua, saya jawab tidak! Lebih baik diserahkan kepada DPD Golkar Jabar, supaya ada Plt dan posisinya lebih netral," kata Iwong.
Sukabumiupdate.com hingga kini masih berupaya untuk meminta konfirmasi resmi dari Ketua DPD Golkar Kota Sukabumi, Jona Arizona.