Gejolak Jelang Musda, Muncul Tim Penyelamat Partai Golkar Kota Sukabumi

Jumat 21 Agustus 2020, 04:20 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Gejolak di internal partai muncul jelang Musda DPD Golkar Kota Sukabumi. Kubu tim penyelamat Partai Golkar Kota Sukabumi yang terdiri dari politisi senior mempertanyakan langkah beberapa pengurus DPD Golkar Kota Sukabumi, yang menyusun Musda tanpa musyawarah terlebih dahulu, melainkan hanya berbentuk sosialisasi. Bukan rapat pembentukan panitia Musda.

Salah satu anggota Tim Penyelamat Partai Golkar Kota Sukabumi, Kemal Pasha Weno mengatakan, Ketua DPD Partai Golkar Kota Sukabumi yang saat ini menjabat, Jona Arizona, seolah ingin semakin memuluskan langkahnya untuk menjabat kembali tanpa memandang struktur kepengurusan lainnya.

"Padahal kalau kita ulas, yang bersangkutan ini tak memperlihatkan prestasi yang signifikan untuk Partai Golkar di Kota Sukabumi. Kita bicara berdasarkan data. Kemudian yang bersangkutan ini tercatat sudah melanggar AD/ART dan Peraturan Organisasi (PO) partai," ujar Kemal kepada awak media dalam konferensi pers, Kamis (20/8/2020) malam.

BACA JUGA: Gagal di Pilwalkot, Jona Arizona Maju di Pileg 2019 Kota Sukabumi

Pria yang juga Wakil Ketua DPD Golkar Kota Sukabumi itu membeberkan, salah satu poin pelanggaran AD/ART yang dilanggar adalah Jona Arizona pernah diberhentikan secara tidak hormat dari keanggotaan Partai Golkar Kota Sukabumi dan sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi lantaran mencalonkan di Pilkada dari PPP dengan bukti terlampur.

Poin lainnya, Jona Arizona dianggap tak memenuhi syarat sebagai Ketua DPD lantaran belum pernah berkhidmat sebagai pengurus dengan tingkatan yang sama paling minimal lima tahun. Kemudian, Jona Arizona pernah menjadi anggota partai politik lain.

"Kami merasa harus menyelamatkan Partai Golkar Kota Sukabumi. Ini bukan persoalan personal, ini yang berbicaranya adalah aturan, AD/ART dan PO partai. Kami sudah menyiapkan langkah-langkah, termasuk menyampaikan berkas ke DPP Golkar," tegas Kemal.

BACA JUGA: Sidang Perdana Gugatan Gaji Anggota DPRD Kota Sukabumi 2014-2019 Ditunda

Di tempat yang sama, Wakil Ketua I Bidang Organisasi DPD Partai Golkar Kota Sukabumi, Moch Irwan Setiawan atau akrab disapa Kang Iwong menambahkan, Jona Arizona sepanjang perjalanan momentum politik, seperti Pileg, tak mampu mendongkrak perolehan suara.

"Saya yakin provinsi dan pusat juga punya penilaian sendiri bagaimana kinerja yang bersangkutan. Saya juga tegaskan sekali lagi, ini bukan soal kepentingan pribadi, ini bicara soal penyelamatan partai. Misal saya mau mencalonkan sebagai ketua, saya jawab tidak! Lebih baik diserahkan kepada DPD Golkar Jabar, supaya ada Plt dan posisinya lebih netral," kata Iwong.

Sukabumiupdate.com hingga kini masih berupaya untuk meminta konfirmasi resmi dari Ketua DPD Golkar Kota Sukabumi, Jona Arizona.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi23 Februari 2025, 06:21 WIB

Kabar Duka, Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi Dedi Damhudi Meninggal Dunia

Dedi Damhudi, Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi meninggal dunia di salah satu rumah sakit di Bandung.
Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi Dedi Damhudi meninggal dunia. (Sumber Foto: Istimewa)
Science23 Februari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 23 Februari 2025, Potensi Turun Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025. (Sumber : Pixabay.com/@holgerheinze0)
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)