SUKABUMIUPDATE.com - Persoalan kotak suara 'kardus' untuk Pemilu 2019, tengah ramai diperbincangkan. Komisi Pemilihan Umum (KPU) tak mau tinggal diam. Upaya menepis keraguan terhadap kekuatan dan keamanan kotak suara itu pun dilakukan.
Seperti yang dilakukan di Kantor KPU Kota Sukabumi. Pengujian kotak suara berbahan dasar dupleks ini dilakukan oleh para staf wanita.
Sebanyak lima kotak suara dengan dominasi warna putih tersebut ditempatkan di halaman gudang KPU Kota Sukabumi. Empat staf wanita yakni Retno, Santi, Putri, dan Ersya dengan percaya diri duduk 'cantik' di atas kota suara.
BACA JUGA: Viral Kotak Suara Kardus, KPU Kota dan Kabupaten Sukabumi Angkat Suara
Tak cuma duduk, mereka menyempatkan diri bergaya semaunya. Agar beban tubuh yang membebani kotak suara lebih berat, para staf berpose tumpang kaki.
Hasilnya, kotak suara yang akan digunakan dalam Pemilu 2019 mendatang itu tak rusak. Padahal, diduduki cukup lama.
Komisioner Divisi Teknis KPU Kota Sukabumi, Agung Dugaswara, meyakinkan bahwa kota suara dibuat dari bahan yang laik. Kotak suara tersebut berbahan baku karton kedap air, atau dengan nama lainnya dupleks.
"Bahan baku kotak suara itu bukan kardus. Berdasarkan PKPU nomor 15 tahun 2018 Pasal 7 ayat (1), bahan baku kotak suara itu karton kedap air atau dengan bahasa lainnya dupleks. Perlu kita sampaikan juga, bahan baku dupleks ini sudah cukup dikenal oleh masyarakat. Cuma masih ada yang sering menyebutnya kardus," ungkap Agung kepada sukabumiupdate.com, Senin (17/12/2018) petang.
BACA JUGA: KPU Kota dan Kabupaten Sukabumi Siap Data ODGJ, Ini Syaratnya!
Agung menjelaskan, uji coba kotak suara dupleks sebenarnya sudah dilakukan pada saat rapat dengar pendapat di DPR RI. Pada dasarnya, DPR pun setuju penggunaan kotak suara berbahan alumunium maupun dupleks.
"Jika bicara edit value, dua-duanya sama kualitasnya," lanjut Agung.
"Bukan cuma Indonesia yang menggunakan kotak suara berbahan bakku dupleks. Coba ketik di google Ballot Box, nanti yang keluar itu kotak suara berbahan baku dupleka. Digunakan negara Italia, Inggris, New zealand, Honduras, Meksiko, Spanyol dan negara-negara lainnya. Karena itu posisinya sudah bergeser, dari alumunium ke dupleks," tandasnya.