SUKABUMIUPDATE.com - Satuan Tugas Percepatan Penanganan (STPP) Covid-19 Kota Sukabumi kembali mencatat adanya pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang meninggal dunia.
Berdasarkan data yang diberikan kepada awak media pada Selasa (24/11/2020), Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Rita Fitrianingsih mengatakan, pasien meninggal tersebut berjenis kelamin perempuan usia 60 tahun asal Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi.
"Meninggal tanpa komorbid (penyakit penyerta), kata Rita kepada awak media.
Dalam catatatan sukabumiupdate.com, ini adalah kasus keempat pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Sukabumi yang meninggal dunia tanpa penyakit penyerta.
STPP Covid-19 Kota Sukabumi juga pada hari ini mengumumkan adanya penambahan 9 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 baru. Mereka berasal dari Kecamatan Gunungpuyuh (2), Citamiang (1), Baros (1), Cikole (1), Warudoyong (2), dan Cibeureum (2).
BACA JUGA: Hati-hati! Kota Sukabumi Catat Kematian Corona Tanpa Komorbid di Usia Produkif
Dengan penambahan ini, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Sukabumi menjadi 834 kasus. Rinciannya, 208 pasien masih dalam masa isolasi, 18 orang meninggal dunia (4 kasus tanpa komorbid), dan 608 lainnya telah dinyatakan sembuh.
Tingkat kesembuhan di Kota Sukabumi sendiri mencapai 72,9 persen dan tingkat kematian berada di angka 2 persen dari total kasus terkonfirmasi positif COvid-19.
Sebelumnya STPP Covid-19 Kota Sukabumi mencatat, selama pandemi ini ada tiga kasus kematian pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Sukabumi yang terjadi pada orang tanpa penyakit penyerta atau komorbid. Data tersebut diambil pada Kamis, 19 November 2020.
Lebih berbahayanya lagi, Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Rita Fitrianingsih mengatakan, ketiga pasien tersebut meninggal dalam rentang usia produkif yang terdiri dari dua laki-laki dan satu perempuan. "Tanpa komorbid usia produktif," kata Rita.
Rita berujar, kondisi tersebut patut diwaspadai di mana ketiga pasien itu diduga kuat terpapar virus corona dengan strain patologis atau virus yang memiliki tingkat infeksius yang lebih tinggi. Dengan kata lain, Rita mengingatkan bahwa virus dengan strain tersebut sudah ada di Sukabumi dengan dasar teori bahwa Covid-19 ini memang telah bermutasi.
Rita menuturkan, saat ini sulit untuk menentukan seseorang terpapar virus corona dari mana, termasuk dalam kasus ketiga pasien tersebut. Sebab, sambung Rita, sekarang ini penyebaran Covid-19 sudah memasuki fase keempat epidemiologi atau kasus Covid-19 ini telah menyebar di komunitas luas.
Ingat pesan ibu:
Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.