SUKABUMIUPDATE.com - Warga Sukabumi dikagetkan dengan getaran gempa pada Kamis (5/11/2020) pagi. Getaran gempa dirasakan warga Kota maupun Kabupaten Sukabumi. Bahkan sejumlah warga mengaku getaran gempa tersebut dirasakan cukup besar, sehingga berhamburan keluar rumah.
"Kaget getarannya besar dan lumayan lama," ujar Ade Suryana (40 tahun), warga Desa Ciracap, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi. "Pertama terdengar getaran perabotan, awalnya kecil lalu besar. Paling sekitar 5 detik," tambahnya.
Di wilayah Pajampangan, hal yang sama juga dirasakan di Kecamatan Waluran, Jampang Kulon, Tegalbuleud, Surade, dan Ciemas.
"Ya di Kecamatan Waluran terasa getarannya besar. Pertama bergetar kecil, lalu getarannya kencang dan besar, diperkirakan lamanya 5-10 detik," kata Aryo, Anggota Rapi Lokal 08 Sukabumi.
BACA JUGA: Mengenal Sesar Garsela, Pemicu Gempa Selatan Jabar Minggu Kemarin
"Dari beberapa informasi rekan di beberapa kecamatan, mereka sama merasakan adanya getaran. Bahkan warga ada juga yang kaget dan lompat keluar rumah," terangnya.
Getaran juga dirasakan oleh warga di Kecamatan Palabuhanratu, Simpenan, dan Cisolok. Sejumlah warga sempat berlarian keluar rumah karena merasakan guncangan gempa tersebut.
Siti Royani (24 tahun), warga Desa Cibodas, Kecamatan Palabuhanratu mengatakan, dirinya sedang memasak namun tiba-tiba merasakan getaran dan melihat kondisi gorden jendela yang bergoyang seperti tertiup angin.
"Sedang masak, tiba-tiba seperti ada getaran. Pas lari keluar ternyata tetangga juga sudah ada di luar rumah katanya ada gempa, lumayan besar terasa," ujarnya.
Sementara itu, Supriyadi (36 tahun), warga Desa Pasir baru, Kecamatan Cisolok menambahkan, ia merasakan gempa dengan guncangan cukup besar sesaat setelah melaksanakan Salat Subuh.
"Saya mau pulang dari masjid. Nah ke toilet masjid dulu mau cuci tangan, tiba-tiba terasa getaran, saya kaget lari keluar," ungkapnya.
Dihubungi terpisah, Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Simpenan Yayam Bastiar mengaku belum mendapat laporan adanya kerusakan akibat gempa tersebut.
BACA JUGA: Mengenal Cipamingkis Sesar Lainnya di Sukabumi, Tadi Pagi Gempa 2.3 Magnitudo
"Iya wilayah sini juga rata-rata merasakan getaran gempa. Tapi belum ada laporan kerusakan dampak gempa," singkatnya.
Warga Kota Sukabumi juga merasakan getaran serupa. Farrah Annisha Maulia (22 tahun) mengaku merasakan gempa itu saat berada di rumahnya yang berlokasi di Kelurahan Tipar.
"Iya tadi merasa ada gempa," imbuhnya.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Imran Wardhani menyebut, hingga saat ini di wilayah Kota Sukabumi belum ada laporan kerusakan akibat gempa tersebut.
"Untuk wilayah kota sampai saat ini tidak ada laporan, namun tetap akan kami monitoring di wilayah," pungkasnya.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam keterangannya mengatakan, gempa tersebut merupakan gempa tektonik yang terjadi pada pukul 05.21.48 WIB, dengan kekuatan 5.2 magnitudo.
Episenter gempa berada pada titik koordinat 7.54 LS - 106.01 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 72 kilometer arah Barat Daya Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, dengan kedalaman 30 kilometer.
Ingat pesan ibu:
Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.