SUKABUMIUPDATE.com - Peristiwa kebakaran yang menghanguskan puluhan rumah di Kampung Cengkuk, Desa Margalaksana, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi pada Kamis (8/10/2020) lalu, menyisakan cerita haru dari warga yang menjadi korban kebakaran tersebut.
Hari ini warga yang menjadi korban kebakaran kembali mendatangi kampungnya yang sudah luluh lantah menjadi arang. Mereka menyisir puing bangunan yang tersisa, berharap masih menemukan harta untuk modal membangun kembali tempat tinggal.
Abun (27 tahun), warga yang rumahnya hangus terbakar mengungkapkan, saat kebakaran terjadi kondisi kampungnya sedang tidak banyak warga pria karena masih bekerja di sawah, termasuk dirinya.
"Saya dari sawah habis kerja, ya sekitar jam 4 itu kejadian api di sini (rumahnya) sudah membesar. Saya mau masuk ke dalam rumah itu dilarang karena api sedang besar-besarnya ditambah angin lumayan kencang juga," ucap Abun kepada sukabumiupdate.com.
BACA JUGA: Kampung Cengkuk Sukabumi Pasca Terbakar, Kondisi Terkini 70 Warga di Pengungsian
"Gak ada yang tersisa, mau masuk ke dalam rumah untuk menyelamatkan barang-barang gak bisa karena api di atas rumah itu sedang besar-besarnya. Saya gak menentu pada saat itu, kacau lah perasaan," sambungnya.
Dijelaskan Abun, banyak barang berharga yang hangus terbakar termasuk perhiasan, seperti gelang, cincin, buku nikah, BPKB motor, STNK, KTP, KK, hingga kartu BPJS.
Sejumlah warga yang memunguti beberapa barang yang tersisa pasca kebakaran di Kampung Cengkuk, Desa Margalaksana, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi pada Kamis (8/10/2020).
"Gelang 6 gram, cicin 3 gram, uang di dalam celengan juga gak ada hangus," terangnya.
Sebelum kejadian, Abun mengaku saat itu ia merasa bekerja dalam kondisi lemas. Bahkan, saat istirahat siang hari ia sempat pulang terlebih duhulu ke rumahnya. Namun tidak langsung pulang ke rumah, Abun justru mampir ke rumah neneknya yang berada di bawah kampung Cengkuk.
"Gak tau bakalan ada kejadian seperti ini, gak pulang dulu. Pas pulang kerja itu gak langsung pulang juga, bercanda dulu sama temen. Pas liat ke sini saya langsung lemes liat api sudah besar di atap rumah," bebernya.
BACA JUGA: 21 Rumah di Kampung Cengkuk Terbakar, BPBD Sukabumi Dirikan Tenda Darurat
"Habis semua pokonya gak ada yang tersisa. Hanya pakaian di badan, pasrah aja yang penting keluarga selamat. Kalau harta kan kalau diberikan umur panjang, diberikan rizki masih bisa dicari lagi, nyawa kan gak ada gantinya," pungkas Abun menambahkan.
Sebelumnya diberitakan, bencana kebakaran yang menghanguskan 21 rumah di Kampung Cengkuk, Desa Margalaksana, Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi menyebabkan 21 kepala keluarga dengan total 70 jiwa, terdampak dan mengungsi.
Herman (50 tahun) menuturkan, besarnya api disertai angin kencang saat kebakaran itu terjadi, membuat 21 rumah warga yang posisinya berdekatan hangus kurang dari satu jam.
"Saya gak ada di rumah saat kejadian lagi di Cicemet. Mendapat kabar langsung pulang, sampai ke sini bangunan rumah sudah rata dengan tanah," ujarnya.
"Alhamdulillah istri saya selamat, cuma barang-barang rumah gak ada yang bisa diselamatkan karena istri saya punya lemah jantung, itu ditolong sama warga," jelasnya.
Ingat pesan ibu:
Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.