SUKABUMIUPDATE.com - Dalam rangka persiapan pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka, sebanyak 107 guru SMA sederajat di Kota Sukabumi menjalani tes swab Covid-19 di kantor Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Rabu (19/8/2020).
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan, 107 guru tersebut berasal dari 15 sekolah yang telah lolos verifikasi tahap kedua, yang dilakukan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Sukabumi pada beberapa waktu lalu.
BACA JUGA: Guru Belum Tes Swab, Belajar Tatap Muka di Kota Sukabumi Tak Jadi 18 Agustus
"Jadi guru-guru tersebut sebelumnya sudah didaftarkan dan pada pelaksanaan tes swab membawa fotokopi KTP," kata Fahmi kepada sukabumiupdate.com.
Berikut rinciannya:
1. SMAN 1 Kota Sukabumi : 11 orang
2. SMK Pasim : 6 orang
3. SMK Pelita YNH : 2 orang
4. SMK Bina Teknik : 4 orang
5. SMK Terpadu Ibadurrahman : 4 orang
6. SMKS PGRI 1 Sukabumi : 7 orang
7. SMKN 3 Kota Sukabumi : 8 orang
8. SMAN 2 Kota Sukabumi : 10 orang
9. SMA Nurul Karomah : 2 orang
10. SMA Hayatan Thayyibah : 8 orang
11. SMKN 1 Kota Sukabumi : 20 orang
12. SMA IT Insani : 2 orang
13. SMKN 2 Kota Sukabumi : 10 orang
14. SMK Plus Annaba : 2 orang
15. SMAN 3 Kota Sukabumi : 11 orang
Sementara itu, Juru Bicara GTPP Covid-19 Kota Sukabumi Wahyu Handriana menambahkan, pelaksanaan tes swab hari ini merupakan tahap pertama bagi para guru sebelum KBM secara tatap muka dimulai.
"Masih menunggu semua data guru masuk dari sekolah. Kita melakukan skrining bukan tracing. Kalau ada guru yang positif, bisa kita tracing nanti berapa banyak guru yang ada di situ. Sehingga nanti kita akan lakukan swab lagi kepada semuanya. Semoga negatif semua. Sehingga pada nanti KBM, ya semuanya aman," tambah Wahyu.
BACA JUGA: Tarik Ulur Sekolah Tatap Muka di Kota Sukabumi, Jadwal 18 Agustus Akhirnya Gagal
Wahyu menuturkan, bila terdapat guru yang dinyatakan positif berdasarkan hasil tes swab yang dilakukan, maka guru tersebut belum dapat mengikuti pelaksanaan KBM secara tatap muka sampai yang bersangkutan menjalani isolasi selama 14 hari dan dinyatakan sembuh.
"Betul dan akan kita tracing di sekolah," pungkasnya.