SUKABUMIUPDATE.com - Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi, Hera Iskandar, menyebutkan korban keracunan makanan secara massal di Kampung Selaawi, Desa Pawenang, Kecamatan Nagrak, sebanyak 86 orang. Dari 86 orang tersebut 8 orang dirujuk ke RSUD Sekarwangi Cibadak.
BACA JUGA: Ketua Komisi IV Jenguk Korban Keracunan Massal di Nagrak Sukabumi
"Saya bersama kepala Puskesmas Nagrak sudah berkoordinasi dengan Direktur Sekarwangi, sehingga di RSUD Sekarwangi sudah disiagakan untuk menangani pasien-pasien yang dirujuk ke sana," ujar Hera Iskandar kepada sukabumiupdate.com melalui Chat WhatsApp (WA), Rabu (8/7/2020).
Dari sekitar 86 orang yang masuk PKM Nagrak, kata Hera, sekitar 8 orang yang dirujuk ke RS Sekarwangi. Sisanya sebagian besar ada yang langsung kembali ke rumah. " Sedangkan yang kondisinya lemah masih ditangan di Puskesmas Nagrak," paparnya.
Menurut Hera, keracunan makanan secara massal di Kecamatan Nagrak Kabupaten Sukabumi ini bukan kejadian yang pertamakalinya. Namun kali kedua dalam satu tahun ini, maka dari itu ia mendorong dinas terkait agar segera mencari tahu penyebab dari keracunan massal tersebut.
"Sehingga dapat diantisipasi agar kejadian ini tidak terulang kembali. Termasuk memberikan sosialisasi terkait pengolahan makanan atau bahan baku yang menjadi penyebab keracunan makanan secara intens kepada masyarakat," terangnya.
Hera juga mengapresiasi penangan terhadap korban keracunan yang dilakukan oleh Puskesmas Nagrak, serta Pemerintah Desa se Kecamatan Nagrak yang telah bahu membahu menolong korban. Juga tenaga-tenaga sosial di wilayah Nagrak.
"Saya lihat sangat responsif menyikapi keadaan, sehingga korban dapat segera tertangani dan sebagian besar sudah dapat kembali ke rumah masing-masing," tandasnya.
BACA JUGA: Keracunan Massal di Nagrak Sukabumi dari Menu Aqiqah, Warga: Banyak Ambulans Lalu Lalang
Sebelumnya, warga dikabarkan mengalami gejala pusing, mual dan muntah, hingga harus mendapat penanganan medis di Puskesmas Nagrak. Hal itu diduga akibat keracunan makanan massal.
Rika Mutiara, Kabid Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi membenarkan, dari informasi yang ia terima, keracunan massal tersebut disinyalir terjadi setelah warga bersantap di acara aqiqah, Senin (6/7/2020).