SUKABUMIUPDATE.com - Masitoh (59 tahun ) seorang janda asal Kampung Segel RT 18/05 Desa Bojongjengkol, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi kerap merasa was-was saat terjadi hujan disertai angin.
Pasalnya, rumah semi permanen yang ia tempati bersama anak, menantu dan cucunya itu dalam kondisi rusak parah, lapuk dimakan usia dan terancam roboh.
BACA JUGA: Keluarga Buruh Tani di Ciracap Sukabumi Tinggal di Rumah Miring
"Rumah dibangun tahun 1992, dengan ukuran 8x10 meter. Kini kondisinya rusak, akibat sudah lapuk," ucap Masitoh kepada sukabumiupdate.com, Selasa (7/7/2020).
"Rumah ini terdiri dari lima kamar, cuma yang terpakai satu. Karena atapnya miring, jadi pakai ganjal bambu dan kayu. Genteng juga sudah banyak yang bocor," tuturnya.
Masitoh, bersama anak perempuannya bernama Nurhayati serta menantunya, selama ini hanya mengandalkan kehidupan sehari-hari dari pekerjaan sebagai buruh tani.
"Bukan tidak mau untuk membetulkan rumah, cuma terkendala biaya. Kerja sebagai buruh tani, hanya pas-pasan untuk kebutuhan sehari hari. Kemarin dapat BLT DD, juga sebagian dipakai perbaiki rumah bagian dapurnya, itupun tidak cukup," pungkasnya.