SUKABUMIUPDATE.com - Ketua Satgas Covid Kecamatan Jampang Kulon, Raden Givan menyatakan, laki-laki bernama Rian yang meninggal dunia di sebuah salon kecantikan terduga Orang Dalam Pemantauan (ODP). Laki-laki bernama lengkap Supriyanto itu dari Bogor.
Sebelumnya Rian, meninggal dunia di sebuah salon di Kampung Cibungur III Desa Talagamurni, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi, Senin (4/5/2020) malam kemarin. Demi alasan kesehatan, jenazah Rian dimakamkan dengan protokol Covid-19, di TPU Gunungbatu, Desa Talagamurni, Kecamatan Cibitung, Selasa (5/5/2020) pagi tadi.
BACA JUGA: Rian Ditemukan Tak Bernyawa di Salon Cantik Talagamurni Cibitung Sukabumi
Givan menyatakan, karena ODP maka dilakukan tracing kepada orang-orang yang telah kontak dengan Rian. Termasuk istri Rian, yang merupakan warga Kampung Gandasoli, Desa Ciparay, Kecamatan Jampang Kulon, Kabupaten Sukabumi. Rian dengan istrinya sudah menikah selama 1 tahun dan belum memiliki anak.
"Terduga ODP Cibitung bernama asli Supriyanto dia berasal dari Lampung dan tinggal di Jakarta (tepatnya) kebon Jeruk. Terduga memang bekerja sebagai supir antar galon Bogor-Jakarta dan rutin pulang ke Jampang setiap 10 hari sekali dan tiap pulang kurang lebih 2 hari di rumah, tidak pernah lama," ujar Givan.
BACA JUGA: Tunggu Hasil Tes Swab Buruh Garmen, Puskemas Cicurug Sukabumi Lakukan Tracing
Menurut Givan, 3 minggu yang lalu Rian pamit untuk ke pergi ke Jakarta mencari pekerjaan lain. Setelah itu, Rian tak ada kontak sama sekali dengan istrinya. "Terhitung semenjak keluar rumah pada 3 minggu lalu, pasien lost contact dengan istri. Ditelepon tidak aktif," jelasnya.
Hingga akhirnya ada kabar bahwa Rian meninggal di kosan yang dihuni perempuan pekerja Salon Cantik di Kampung Cibungur III Desa Talagamurni, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi, Senin malam itu.
BACA JUGA: Seorang PDP di Cicurug Sukabumi Meninggal, Dimakamkan dengan Protokol Covid-19
Menurut Givan, dari hasil pemeriksaan istri Rian tak menunjukan gejala apapun yang mengarah ke Covid-19. "Tidak mengalami gejala apapun dan tidak ada gejala pneumonia mengarah ke Covid-19," tukasnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Cibitung, Yogi Yanto mengatakan, Rian yang meninggal dunia di salon punya riwayat asma. Yogi menyatakan, meninggalnya pada Senin malam, namun laporan dilakukan pada Selasa subuh, sehingga sudah beberap jam dari waktu kematiannya.
BACA JUGA: Sudah Lima Jenazah Warga Kabupaten Sukabumi Dimakamkan Dengan Protokol Covid-19
Menurut Yogi, tim dokter Puskemas Cibitung bersama tim surveilen sudah melakukan pemeriksaan baik itu secara infeksi ataupun anamnesa dengan pihak terkait di lokasi meninggalnya pria tersebut.
Dari hasil pemeriksaan tidak ada mengarah ke Covid-19. "Dan tim medis (Puskemas Cibitung) berkoordinasi dengan pihak RSUD Jampang Kulon, untuk dilakukan pengambilan (sampel untuk uji) lab. Tapi menurut pihak RS (waktu kematiannya) sudah kelewat terlalu lama sehingga (sampel yang diperiksa) tidak menimbulkan hasil," tegasnya.
Yogi mengatakan, kemungkinan laki-laki tersebut meninggal karena jantung. "Jadi kemungkinan dari jantung, kalau menurut dokter kami dari puskesmas. Karena tidak ada riwayat (gejala Covid-19) apakah itu demam batuk pilek," jelasnya.
BACA JUGA: Ditangani Protokol Covid-19, Pria Tergeletak di Pasar Pelita Kota Sukabumi Idap Paru-paru Kronis
Yogi menuturkan, tempat kejadian meninggalnya Rian di Kecamatan Cibitung sedangkan orang orang yang pernah kontak dengan Rian berada di Kecamatan Jampang Kulon. Pemantauan dilakukan bukan kepada orang yang kontak di Jampang Kulon saja, tapi dengan yang kontak di Cibitung sebab, tempat penemuan pria tersebut berada kosan-kosan wanita yang merupakan temannya.
"Makanya kami bersama-sama melakukan pemantau, apalagi dia meninggalnya di tempat kos-kosan teman perempuannya (yang) kerja di Salon Cantik. Kami juga akan mendata tempat kos-kosan tersebut, dari mana saja asal mereka," pungkasnya.