SUKABUMIUPDATE.com - Pandemi covid-19 telah memberikan dampak buruk bagi berbagai lini sektor, tak terkecuali dengan aktivitas donor darah yang dikelola Palang Merah Indonesia (PMI).
PMI Kota Sukabumi, pada Februari lalu telah merencanakan persediaan labu darah untuk awal Ramadhan atau akhir April nanti, sekitar 2.700 labu.
"Kan kebutuhan darah per bulan itu sekitar 1700-1900 lab. Bulan Februari, kita sudah merencanakan stok untuk awal Ramadhan tepatnya di akhir April itu kita mempersiapkan sekitar 2.700 labu, sesuai dengan prediksi dari jadwal donor yang sudah ada. Tapi melihat kenyataannya, karena semua jadwal dibatalkan, ya tidak sesuai dengan perencanaan," ucap Wakil Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Sukabumi Feri Pebriana kepada sukabumiupdate.com, Selasa (31/3/2020).
BACA JUGA: Upaya Pemkab Sukabumi Memenuhi Kebutuhan Darah, PNS Diminta Rutin Donor
Saat ini, kata Feri, persediaan darah di PMI Kota Sukabumi kurang dari 60 labu. Melihat hal itu, kemungkinan besar target untuk awal Ramadhan nanti sulit untuk tercapai.
Pasalnya, sejak mewabahnya covid-19 ini, jadwal donor yang sebulan sebelumnya sudah tersusun, ditangguhkan dan belum ada kejelasan untuk dilaksanakan kapan. Akibatnya, estimasi stok yang direncanakan tidak sesuai prediksi.
"Kurang lebih ada 30 jadwal kegiatan donor darah (mobile unit) yang sudah terjadwal. Itu dari pertengahan Maret sampai minggu ketiga di bulan April. Teknisnya, setiap dinas/instansi/lembaga/komunitas menyampaikan surat untuk kegiatan donor dengan waktu sesuai keinginan panitia, lalu kami melanjutkan ke bagian P2D2S untuk ditindaklanjuti konfirmasi lokasi, waktu, jumlah calon pendonor, dan lain-lain," bebernya.
"Selanjutnya, bagian mobile unit menjadwalkan petugas yang akan berangkat ke lokasi disesuaikan dengan jumlah target pendonor. Biasanya bisa terambil 70-100 labu dari tiap kegiatan donoe. Kegiatannya dilaksanakan di dalam dan luar kota," jelas Feri.
BACA JUGA: 150 Anak di Kabupaten Sukabumi Derita Thalasemia, Butuh 1500 Labu Darah Per Bulan
Feri menyebut, salah satu alasan mengapa seluruh jadwal kegiatan donor darah tersebut dibatalkan, karena 15 kegiatan donor darah tersebut digelar di luar kota yang berstatus zona merah Covid-19.
"Iya, semua dibatalkan. Berdasarkan 30 jadwal itu, ada sekitar 15 kegiatan donornya di luar kota (zona merah). Salah satu faktor utamanya itu. Kalau yang dalam kota masih nunggu perkembangan. Mudah-mudahan hanya ditunda dan tidak dibatalkan. Namun kami berupaya untuk tetap mempermudah masyarakat yang memerlukan darah," imbuhnya.
Alokasi dari labu darah yang dihasilkan, sekitar 60 persen didistribusikan ke RSUD R Syamsudin SH, dengan berbagai kebutuhan, seperti cuci darah, operasi, dan melahirkan. Lalu 15 persen untuk RA Setukpa, bagi kebutuhan thalasemia. Kemudian 25 persen untuk kebutuhan rumah sakit lainnya di Kota Sukabumi.