SUKABUMIUPDATE.com – Pendiri Pantai Sosial Aura Welas Asih (PSAWA) Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi, Deni Solang marah dengan hoax di media sosial yang akhir-akhir ini menyudutkan ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa). Melalui akun facebooknya, Deni Solang menulis pernyataan cukup pedas sebagai bentuk protes dengan judul “Waspada Boleh Bloon Jangan!”
PSAWA menerima dua perempuan yang diserahkan oleh aparat Cimangu dan Palabuhanratu karena sempat dituduh warga sebagai penculik anak. “Sdh 3 hari ini Panti Sosial Aura Welas Asih menerima 2 Wanita Sakit Jiwa dng Tuduhan Penculik anak tanpa Bukti yg jelas...,” tulis Deni Solang dalam akun facebook yang dipublis hari ini, Jumat (28/2/2020).
Penculikan anak sambung Deni dalam tulisan tersebut, tidak pernah dilakukan oleh ODGJ. Apalagi ODGJ tersebut keadaan kotor dan tidak merawat diri. “...mau di interogasi sampe ayam tumbuh gigi, nga akan bisa, karena mereka gangguan pikiran.”
“Mereka berteduh, duduk di pinggir toko, krna lelah dn lapar, kalian anggap mau nyulik, di giring ke kantor desa bahkan ke Kantor Polisi, dan dengan bangga kalian share dn di viral kan di Medsos seakan akan benar bhw mereka menculik anak, bukti nya mana...?,” sambung Deni.
Ia juga mengingatkan warga untuk selalu waspada dengan kejahatan. “Ingat yah Waspada boleh tp bloon jangan, sdh menebar hoax dn lupa minta maaf ke ODGJ tersebut, ingat Karma.. ODGJ terlantar yg kalian tuduh itu hanya skit jiwa atau gangguan pikiran, tp hari nurani mereka waras,” ungkapnya.
Karena masih memiliki nurani sebagai manusia, menurut Deni ODGJ tersebut bukannya tidak mau membela diri saat dirisak oleh warga sebagai penculik anak. “Mereka ODGJ yg kalian tuduh dn curigai, mereka ingin berkata dn menjelaskan tp mulut tidak terucap, karena mereka TERPENJARA oleh sakit jiwa yg mereka derita...”
Pengurus PSAWA berharap masyarakat lebih ramah dan bijak terhadap ODGJ karena mereja juga manusia. Deni meminta warga yang melihat ODGJ, dari pada menuduhnya sebagai penculik anak lebih baik dibawa ke puskesmas, rumah sakit atau panti agar ditangani secara medis.
BACA JUGA: Viral Perempuan Dicurigai Culik di Gunungguruh Sukabumi, Ternyata Ini Faktanya
“Seharus nya mereka dibawa ke Puskesmas atau ke Rumah sakit atau Panti utk diobati, itu lebih manusiawi, drpd di Tuduh sbg Penculik anak...,” jelas Deni.
Diakhir tulisan ini, Deni meminta warga lebih waspada pada orang yang tampilannya bersih tapi mencurigakan dari pada ODGJ. “Harus nya kalian lebih waspada Kepada Mereka yg waras, dng tampilan bersih tp gelagat mencurigakan, Bukan kepada ODGJ yg lagi duduk krn lelah dn lapar...Stop Stigma Negative ODGJ ODGJ juga Manusia....”
BACA JUGA: Bawa Surat Dinsos, Keluarga Jemput Pria Bergitar Dituduh Culik Anak di Nyalindung Sukabumi
Dihubungi via aplikasi pesan singkat, Jumat petang Deni menjelaskan bahwa kondisi dua perempuan ODGJ yang diserahkan ke PSAWA karena dituduh menculik anak ini sehat dan tenang. “kondisi mereka tenang, tapi tetap bicara tidak nyambung, asal dan rumah dimana, tidak bisa dijawab. Alhamdulolah keduanya tidak terluka oleh tuduhan culik anak,” pungkasnya.
PSAWA sendiri saat ini tengah membina ratusan ODGJ dari berbagai sudut Sukabumi yang diserahkan oleh aparat pemerintah atau keluarganya. PSAWA bukan lembaga sosial milik pemerintah tapi panti yang dibangun oleh relawan yang peduli dengan nasib ODGJ.