SUKABUMIUPDATE.com - Petani padi di Desa Waluran Mandiri, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, mengeluhkan kondisi irigasi Gegebeng yang mengalami kerusakan.
Petani, Deden (33 tahun) mengatakan, pipa utama yang mengalirkan air putus dan banyak Tembok Penahan Tebing (TPT) yang ambrol. warga Kampung Cidahu RT 26/04, Desa Waluran Mandiri, ini heran dengan kerusakan tersebut karena irigasi dibangun 2018 lalu.
BACA JUGA: Irigasi Cigangsa Surade Sukabumi Jebol Dimana-mana, Petani Khawatir Gagal Panen
Menurut Deden, irigasi tersebut begitu penting bagi warga Desa Waluran Mandiri dan Desa Waluran karena mengalirkan air untuk sawah seluas 441 hektar. "Sebagian airnya mengalir ke Kecamatan Ciemas. Kondisinya sekarang, air mengalir tidak normal karena saluran banyak yang rusak," jelasnya.
BACA JUGA: Longsor di Nagrak Utara Sukabumi, Irigasi untuk Lahan Pertanian di Dua Desa Rusak
Petani kini dihantui rasa was-was gagal panen akibat kerusakan irigasi ini karena tiga bulan lagi memasuki masa panen. Seperti kondisi tahun kemarin, ketika masa tanam kedua banyak lahan pertanian yang gagal panen, penyebabnya kebutuhan air tidak terpenuhi dengan banyaknya irigasi yang tidak berfungsi. Ketika itu hanya irigasi Gegebeng yang jadi andalan, namun kini keadaannya rusak sehingga tak bisa diandalkan.
Sementara itu Kepala Desa Waluran Mandiri, Heli Sugriwa, membenarkan adanya kerusakan pada saluran irigasi Gegebeng. Menurut dia kerusakan terjadi sudah hampir dua bulan.
BACA JUGA: Miliki Cakupan Hingga 932 Ha, Irigasi Cimulek dan Cipinang di Waluran Akan Diperbaiki
"Diperkirakan kerusakan sudah dua bulan lebih, kemarin juga sudah ada petugas lapangan atau pengawas irigasi yang mengecek kondisi irigasi, kemungkinan juga sudah dilaporkan ke dinas terkait," pungkasnya.