SUKABUMIUPDATE.com - RSUD Sekarwangi Cibadak masih merawat empat orang korban keracunan massal di Nagrak, Kabupaten Sukabumi, hingga Rabu (18/1/2019).
Kasus keracunan massal ini dialami warga Desa Cisarua dan Desa Nagrak Utara setelah menyantap makanan dari acara muludan atau Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar warga Kampung Baru Jagong, Desa Cisarua, pada Sabtu (14/12/2019).
BACA JUGA: Video: Warga Nagrak Sukabumi Keracunan Makanan Usai Muludan
Humas RSUD Sekarwangi, Ramdansyah mengatakan empat orang korban keracunan ini sudah masuk ruangan perawatan. Dua orang di ruangan Aisyah Dalam dan dua orang lainnya di ruangan Ade Irma Suryani.
"Dua orang dewasa, dua orang anak-anak," ujar Ramdansyah kepada sukabumiupdate.com.
BACA JUGA: Korban Keracunan Massal di Nagrak Sukabumi Bertambah jadi 125 Orang
Salah seorang pasien yang dirawat Aisah (60 tahun) warga Kampung Baru Jagong, Desa Cisarua, Kecamatan Nagrak mengatakan, sejak Minggu 15 Desember 2019 dirinya masuk RSUD Sekarwangi. Saat itu dirinya mendadak merasakan mual hingga diare dan sebeluimnya juga Aisah mendapat perawatan di Puskemas Nagrak.
"Perut terasa mual dan BAB terus, hampir 10 menit sekali saya BAB. Dan badan terasa muriang," terangnya.
BACA JUGA: Sampel Makanan Diteliti, Dinkes Cari Penyebab Keracunan Massal di Nagrak Sukabumi
Saat itu, Aisha dan keluarganya tidak menyangka bahwa dirinya keracunan. Awalnya dia menduga apa yang dirasakannya hanya sakit biasa.
"Setelah suami saya mendengar banyak warga yang dibawa ke puskesmas karena keracunan makanan itu, saya langsung dibawa ke Puskesmas dan dirujuk ke Sekarwangi," paparnya.
BACA JUGA: Jumlah Korban Keracunan Massal di Nagrak Sukabumi Bertambah, Tiga Warga Dirujuk ke RS
Aisah menjelaskan, rasa makanan yang disantapnya itu normal tidak terasa pahit atau ada rasa yang encurigakan,. Beberap hari dirawat, Aisah merasa baikan namun masih terasa mual.
"Kemayin saya gak bisa ngobrol, (karena) badan lemes banget. Sekarang udah bisa ngomong dan cuman mual-mual," tandasnya.