SUKABUMIUPDATE.com - Bencana pergerakan tanah di Kabupaten Sukabumi kembali terjadi. Bencana ini merusak 15 rumah di Kampung Babakansirna RT 03/06, Desa Limusnunggal, Kecamatan Bantargadung. Adapun kerusakan rata-rata pada bagian dinding yang retak dengan lebar sekitar 10 hingga 20 cm.
"Dari jumlah tersebut memang kondisinya masih aman dan layak ditempati, namun kalau tidak ada penanganan secepatnya bukan tidak mungkin beberapa rumah tidak bisa ditinggali oleh pemiliknya," ujar Sihabudin, petugas penanggulangan kebencanaan Kecamatan Bantargadung, Selasa (26/11/2019).
BACA JUGA: Pergerakan Tanah di Bantargadung Kabupaten Sukabumi Belum Tertangani
Sihabudin, mengatakan kejadian pergerakan tanah di kampung tersebut berawal dari laporan warga pada Selasa pagi. Hal itu ditindaklanjuti dengan melakukan survey lokasi. Dari survey yang dilakukan Pemdes Limusnunggal dan pihak kecamatan Bantargadung, tak ada korban akibat bencana tersebut.
"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, warga masyarakat yang terdampak juga tidak ada yang mengungsi karena masih aman," terangnya.
BACA JUGA: Pergerakan Tanah di Karang Tengah Cibadak, Rumah Warga Retak dan Rusak
Pergerakan tanah, kata Sihabudin, diduga akibat kemarau panjang yang masih melanda desa tersebut. Namun untuk memastikannya mesti ada penelitian.
"Pemerintah setempat menginginkan ada penelitian khusus, pergerakan tanah itu dampak dari apa. Hingga saat ini kita masih melakukan pendataan dari 15 rumah berapa jiwa yang terdampak," tandasnya.