SUKABUMIUPDATE.com - Dua rumah di Kampung Benda RT05/06, Desa Karang Tengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, rusak diduga akibat bencana pergerakan tanah. Dinding dan lantai rumah retak cukup dalam. Rumah yang rusak parah ini milik Maman Sulaeman (73 tahun) dan Awan (60 tahun).
"Kejadiannya sudah seminggu. Retakannya cukup dalam," ujar Maman.
BACA JUGA: Lokasi Hunian Tetap Bagi Korban Pergerakan Tanah Kertaangsana Harus Sesuai Kajian Geologis
Selama seminggu retakan terus terjadi. Kini di rumahnya terdapat beberapa titik retakan. Maman mengatakan, retakan yang paling parah memiliki kedalaman mencapai 10 meter.
"Selain retakan, pintu rumah ga bisa ditutup atau dibuka. Posisi kusennya berubah," terangnya.
BACA JUGA: Cerita Korban Pergerakan Tanah Kertaangsana Sukabumi Mengawali Ramadan
Maman menuturkan, tak hanya rumah miliknya dan rumah Awan saja yang rusak. Kondisi serupa juga dialami warga lainnya, namun dampaknya tak begitu parah. "Tetangga saya juga mengalami retakan, tapi gak begitu parah, hanya retakan biasa," katanya.
Menurut dia, pemerintah setempat sudah meninjau rumahnya yang dihuni 9 jiwa itu, akan tetapi belum memberikan bantuan.
BACA JUGA: Makam Rusak Parah, 30 Jenazah Dievakuasi dari Lokasi Bencana Kertaangsana Sukabumi
Kerusakan cukup parah terjadi di rumah milik Awan. Lantai dalam rumahnya retak cukup dalam. Saat kejadian, Istri Awan, Apoy (53 tahun) berada di rumahnya. Kejadian itu pun membuatnya tak tenang. "Saya jadi gak bisa tidur saat kejadian, sempat sakit juga," ujar Apoy.
Sampai saat ini Apoy masih menghuni rumah tersebut bersama Awan. Ia tidak bisa mengungsi, karena saudara yang berada sekitar rumahnya sudah tak bisa menampung lagi. Apoy mengatakan, memiliki satu anak, dan berada di Bandung. "Rumah saudara juga sudah penuh, gak bisa menampung lagi. Anak saya di Bandung, gak tahu kemana mau ngungsi juga," ucapnya.