SUKABUMIUPDATE.com - Ruslan (25 tahun) asal Kampung Nangewer RT 018/04, Desa Margaluyu, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, berjuang melawan penyakit gagal ginjal yang dideritanya. Meskipun sudah dibantu BPJS Kesehatan Penerima Bantuan Iuran (PBI), namun Ruslan tetap saja harus mengeluarkan uang untuk ongkos bolak-balik ke RSUD R Syamsudin SH.
Teman Ruslan, Ilham Anwar (46 tahun) mengatakan, Ruslan mesti rutin cuci darah dua kali dalam seminggu.
BACA JUGA: Gagal Ginjal, Aktor Laga Advent Bangun Meninggal
"Dua tahun dia berjuang melawan penyakit gagal ginjal, selama itu pula dalam jangka waktu satu minggu, Ruslan harus dua kali cuci darah ke RSUD R Syamsudin SH," ujar Ilham kepada sukabumiupdate.com, Rabu (13/11/2019).
Selama dua tahun, itu uang yang dipakai ongkos bolak-balik ke RSUD R Syamsudin SH itu merupakan hasil jual sawah orang tuanya sebesar Rp 30 juta. Sekali berangkat, apabila menyewa mobil Rp 500 ribu sedangkan motor Rp 250 ribu. Selain dipakai untuk ongkos, uang hasil jual tanah juga dipakai untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sehingga uang hasil jual tanah itu kini sudah habis.
BACA JUGA: Teror Pria Minta Ginjal Hantui Siswa SD
Untuk bekerja, Ruslan tak mampu melakukan pekerjaan yang berat-berat akibat penyakitnya.
"Selama dua tahun dia mengandalkan uang dari hasil penjualan tanah, baik untuk ongkos dan kebutuhan hidup bersama istrinya , karena sudah tidak kuat bekerja kasar. Besok dia harus berangkat untuk cuci darah, sedangkan dia tidak punya ongkos untuk transportasi dan biaya hidup," pungkasnya.
RALAT: Berita ini sudah diralat pada Jumat (15/11/2019) pukul 18.52 WIB dari versi sebelumnya yang tayang Rabu (13/11/2019) dengan judul: BPJS Tak Banyak Bantu, Warga Nangewer Sukabumi Jual Sawah untuk Berobat Gagal Ginjal. Redaksi sukabumiupdate.com, mohon maaf atas kesalahan pada judul berita.