SUKABUMIUPDATE.com - Tiga pekan pasca persitiwa bencana tanah retak melanda Kampung Benda RT 05/06 Desa Karang Tengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Kamis (7/11/2019), posko pengungsian nampak kosong.
BACA JUGA: Warga Terdampak Tanah Retak Cibadak Sukabumi jadi Korban Penipuan Modus Sumbangan?
Warga yang rumahnya terdampak tanah retak tak lagi tinggal di posko pengungsian. Wawan (50 tahun) warga tedampak mengatakan, dari awal sampai saat ini rumah miliknya belum mendapat perbaikan. Wawan dan sang istri mestinya tinggal sementara di posko pengungsian. Namun ia lebih memilih kembali ke rumah pada malam hari untuk beristirahat.
"Tidur di posko, istri saya sakit, terus kedinginan. Terpaksa aja di rumah. Takut sih takut, tapi tidak takut seperti rumah di tembok. Mudah-mudahan tidak sampai roboh, numpang di rumah saudara juga penuh. Ada rumah adik di atas jauh lagi. Kalau sudah ada dana sih mau pindah ke belakang dari kemarin juga," ucap Wawan kepada sukabumiupdate.com.
BACA JUGA: 10 Karung Kurang, Warga Coba Timbun Tanah Retak di Cibadak Sukabumi
Ia melanjutkan, untuk merehab kembali rumah membutuhkan biaya yang tak sedikit. Sementara penghasilan Wawan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja. "Kemarin sempat dari pemerintah katanya ada bantuan, tapi enggak bilang bantuannya dari mana," tandasnya.
Sementara itu, Maman (75 tahun) warga terdampak lainnya juga dihadapkan pada masalah yang sama. Tembok rumahnya semakin banyak retakan. Ia bahkan harus mengamankan beberapa barang yang masih layak pakai dari rumahnya itu. "Kalau menghitung perbaikan rumah diperkirakan bisa sampai Rp 3 jutaan. Kalau saya, dari mana bisa dapat uang sebanyak itu? Sekarang saja sudah tidak punya penghasilan. Makanya minta bantuan ke pemerintah," singkat Maman.