SUKABUMIUPDATE.com - Bangunan SDN Kiarajangkung Jampang Kulon, Kabupaten Sukabumi, dianggap sudah tak aman lagi bagi kegiatan belajar mengajar. Pasalnya, beberapa ruang kelas sudah lapuk pada bagian atap. Bahkan, kemarin, Rabu (23/10/2019) atap ruangan yang dipakai kelas I, ambruk.
Peristiwa tersebut terjadi pukul 11.30 WIB, saat siswa belajar. Beruntung tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut karena ruangan tersebut sudah lama dikosongkan.
Kini ada dua ruangan lagi yang kondisinya mengkhawatirkan yaitu yang dipakai kelas II dan kelas III. Sebelumnya kelas II ini sudah dikosongkan karena kondisinya membahayakan sedangkan kelas III ini masih digunakan untuk belajar namun. Tetapi sejak ambruknya kelas I tersebut maka kelas III tidak ditempati lagi.
BACA JUGA: Siswa Terkejut, Atas Kelas SDN Kiarajangkung Sukabumi Ambruk
"Ruangan kelas I dan kelas II, sudah hampir dua bulan dikosongkan, untuk mengantisipasi agar tidak terjadi korban," ucap salah satu pengajar SDN Kiarajangkung, Asep Budiman, kepada sukabumiupdate.com, Kamis (24/10/2019).
BACA JUGA: Atap Roboh, Siswa SDN Tegal Sadang Pabuaran Sukabumi Numpang Gedung PNPM
"Memang kondisinya kemarin masih bisa dipaksakan, namun sekarang untuk menjaga keselamatan siswa terpaksa dikosongkan, karena atap kelas III masih satu rangkaian dengan atap kelas I yang sudah ambruk," pungkasnya.
Karena kejadian ini, siswa SDN Kiarajangkung terpaksa belajar di mushola ada juga diperpustakaan SMPN 6 Jampang Kulon dan di teras kelas.
BACA JUGA: Kelas SDN Bojongduren Jampangtengah Ambruk Karena Material Bangunan Bekas
"Sementara siswa kelas III menggunakan mushola, untuk kelas VI pinjam ruang perpustakaan ke SMPN 6 Jampang kulon. Juga ada yang di teras halaman yakni kelas IV," kata Kepala Sekolah SDN Kiarajangkung, Samsun.
Samsun menjelaskan, untuk kelas I dan II terakhir direhab pada 2005 kemudian pada 2007 rehab dilakukan untuk kelas III, IV dan V. Dan kini, sekolah ini mendapatkan bantuan rehab dua ruang yaitu kelas IV dan kelas V dari DAK 2019. Adapun jumlah siswa di sekolah tersebut sebanyak 122.
Mengenai kejadian ambruknya atap kelas I, pihaknya sudah melaporkan kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sukabumi. "Kami sudah laporan ke Dinas dan akan segera ditindaklanjuti," jelasnya.