SUKABUMIUPDATE.com - Keluarga Maman dan Wawan masih menunggu kepastian dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) soal kepastian bisa tidaknya lokasi pergerakan tanah dihuni kembali. Pergerakan tanah melanda Kampung Benda, Desa Karang Tengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.
Rumah Maman dan Wawan ini yang mengalami kerusakan cukup parah akibat bencana ini sehingga sudah empat hari dua keluarga ini tinggal di pengungsian.
BACA JUGA: Pergerakan Tanah Karang Tengah Cibadak Kembali Terasa, Dinding Masjid Retak
Istri Maman, Yaya (43 tahun) mengatakan, pasrah apabila harus pindah dari lokasi tersebut. "Mau pindah aja, kalau (daerah) ini aman mau pindah ke atas sedikit. (Rumah yang ada) pondasinya udah pada putus-putus," ujar Yaya.
Rumahnya, kata Yaya, belum lama ini dibongkar untuk mengetahui dampak pergerakan tanah. "Kedalaman pergerakan tanah itu 4 meter mulai dari dapur, kamar dan tengah rumah. Tidak hanya pergeseran tanah dinding rumah pun pada retak," jelasnya.
BACA JUGA: BPBD Tegaskan Kemarau Panjang Picu Pergerakan Tanah di Cibadak
Sementara itu, retakan besar di rumah milik Wawan sudah ditutup oleh petugas BNPB yang berjaga dilokasi saat itu. Retakan akibat pergerakan tanah itu memiliki kedalaman 10 dan lebar sekitar 3 cm dari tengah rumah hingga dapur.
Istri Wawan, Apoy (53 tahun) berharap pemerintah membantu pembangunan rumahnya. Menurut dia, apabila rumahnya kembali akan dibangun di lokasi posko yang dipakai saat ini. Ia tak menutupi banyak pihak yang sudah membantunya mulai dari pemerintah, Byangkari dan Polres Sukabumi.
"Dari polisi yang mana tuh, katanya ibu tenang aja ini kalau di kota mah bedah rumah kata bapak polisi gak tahu dari dari mana waktu banyakan disini," jelasnya.