SUKABUMIUPDATE.com - Kecelakaan yang terjadi di Jalan Bhayangkara, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, merenggut nyawa Benny (54 tahun). Korban sebelumnya dilarikan ke RSUD Palabuhanratu, namun nyawa warga Jalan Bhayangkara RT 01/06 Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu ini tak tertolong akibat luka dalam.
Korban saat itu berada di bengkel untuk menservis motornya, Kamis (19/9/2019) pagi. Tiba-tiba datang truk bermuatan semen bernopol T 8510 DO menghantam bengkel dan korban.
BACA JUGA: Dua Kendaraan, Bengkel dan Tempat Laundry Rusak Dihantam Truk di Palabuhanratu
Motor matik milik korban pun rusak dilindas truk. Selain bengkel dan menabrak motor serta korban, truk juga merusak tempat laundry. Sebelum menghantam bangunan, truk yang dikemudikan Ajat Sudrajat (22 tahun) juga menabrak sebuah MPV bernopol F 1524 VD.
Kepala Seksi Pelayanan Medis RSUD Palabuhanratu dr Wisnu Budiharyanto menyatakan korban meninggal dunia karena mengalami pendarahaan pada otak dan pendarahan pada paru paru. Pendarahan terjadi akibat benturan keras sehingga menyebabkan tulang rusuk korban patah lalu menusuk ke paru-paru.
BACA JUGA: Rem Blong Jadi Penyebab Truk Tabrak Dua Kendaraan dan Bengkel di Palabuhanratu
"Pendarahan di paru-paru itu akibat benturan keras, tulang rusuknya ada yang patah menusuk ke paru-paru sehingga paru-paru bocor. Benny dibawa ke Intalasi Gawat Darurat (IGD) sekitar pukul 08.15 WIB dalam kondisi sadar, namun kita curiga karena Benny mengalami benturan keras benda tumpul di dada. Lalu kami lakukan rontgen, ternyata dari hasil itu betul ada pendarahaan di paru-paru," ujar Wisnu.
Mempertimbangkan keselamatan korban, kata Wisnu, pihaknya memberikan pilihan kepada keluarga apakah korban akan dirujuk atau dilakukan operasi di RSUD Palabuhanratu.
BACA JUGA: Kecelakaan Tunggal, Truk Hantam Gudang di Jalan Karangtengah Sukabumi
"Karena kita pertimbangkan dalam penyelamatan nyawa, kalau dirujuk juga kemungkinan meninggal di jalan, kalau keluarga setuju kita upayakan operasi disini. Keluarga setuju kita operasi dan korban dibawa ke ruang operasi itu sekitar pukul 10.30 WIB," jelasnya.
Ketika ada pendarahan di paru-paru tim medis memasukan selang untuk mengeluarkan darah di paru-paru. Tujuanya agar paru-paru bisa mengembang lagi dan tindakan itu berhasil. Paru-paru korban membaik. Namun korban yang beberapa saat sadar tiba-tiba drop lagi karena ada tanda pendarahaan di otaknya.
BACA JUGA: Sopir Ngantuk, Truk Hantam Mobil dan Warung di Kadupugur Sukabumi
"Kami tidak punya dokter spesialis bedah saraf. Pada waktu stabilisasi ketika pasiennya mau rujuk, pasiennya meninggal. Jadi, gangguan di paru-paru berhasil ditangani (sedangkan pendarahan) yang di otak tidak tertangani. Pendarahan di kepala itu hebat sehingga tidak tertolong. Operasi, rontgen, kesetabilan di IGD itu sudah dilakukan," pungkasnya.