SUKABUMIUPDATE.com - Dampak kemarau mulai dirasakan warga Kampung Lebakpicung RT 02/08, Desa Lebaksari, Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi. Warga Kampung Lebakpicung terpaksa warga rela mengantri di sumber air yang berada di desa lain.
"Saya ngambil air di sumber air yang di Desa Parakansalak," ujar warga Sumirta Apandi (40 tahun) kepada sukabumiupdate.com, Rabu (17/07/2019).
BACA JUGA: Kemarau, Warga Dua Kampung di Desa Cidahu Cibitung Mandi dan Mencuci di Sungai Cicurug
Sudah seminggu ini, kata Sumirta, pasokan air dari penampungan berkurang. Kalau pun ada air mengalir sangat kecil. "Paling sebesar jari kelingking aliran airnya, terus enggak setiap waktu keluar juga," paparnya.
Sementara itu, Kepala Desa Lebaksari Udin Saripudin mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan terkait dampak kemarau yang mulai melanda desanya. Menurut Udin, ada tiga kampung di desanya yang terdampak kemarau yaitu Lebakpicung, Lebaksari serta Cikupa. Selain sumur kering, lahan pertanian juga kena imbas dari kemarau.
"Ada yang lapor sumurnya kering dan sawahnya juga mulai kering," jelasnya.
Udin menduga kesulitan air saat kemarau dipicu letak geografis Desa Lebaksari yang berada di perbukitan sehingga membuat sulit teraliri air. Pemdes sudah meminta agar daerah tersebut dapat terjangkau PDAM namun ada kendala.
BACA JUGA: Kekeringan, Warga Desa Warungkiara Sukabumi Jalan Kaki 2 KM Cari Air Bersih
"Kemaren aja kata orang PDAM harus pakai pompa air agar bisa mengalirkan air ke Desa Lebaksari," ucapnya.
Untuk mengantisipasi kekeringan, Pemdes Lebaksari berkondinasi dengan desa yang memiliki sumber air lebih supaya bisa membantu pasokan air dengan menggunakan pompa.
"Kita akan minta bantuan desa lain yang memiliki sumber air lebih dan akan menggunakan pompa," tukasnya.