SUKABUMIUPDATE.com - Beberapa hari terakhir jagat media sosial Sukabumi kembali dikejutkan dengan foto foto dan narasi yang menyebutkan hulu wotan, mata air sungai Cimandiri di Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi mengering. Walapun sudah masuk musim kemarau, kabar ini tetap mengejutkan karena Sungai Cimandiri adalah salah satu sungai besar di Sukabumi yang menjadi sumber kebutuhan air masyarakat mulai dari hulu hingga jauh ke hilir ke muara laut di Palabuhanratu.
Adalah Aliasi Warga Gegerbitung (Almagribi) yang pertama kali melambungkan informasi ini media sosial, dibantu oleh sejumlah sejumlah aktivis sukabumi. “Kami mempublis data tersebut untuk mengingatkan bahwa kekeringan akan mengancam warga di hulu sungai Cimandiri, dan berdampak pada debet air sungai ini secara keseluruhan,” ungkap Ketua Almagribi Aris Setiawan saat ditemui sukabumiupdate.com, Senin kemarin di areal perbukitan yang tak jauh dari mata air sungai Cimandiri.
BACA JUGA: Kekeringan, Warga Desa Warungkiara Sukabumi Jalan Kaki 2 KM Cari Air Bersih
Almagribi sempat mendokumentasikan salah satu titik hulu sungai atau mata air Cimandiri di bawah bukit Bongas perbatasan antara desa Sukamanah dan Gegerbitung, yang sudah tidak mengeluarkan air. “Ada satu kampung yang berada dekat dengan sumber mata air itu, sekarang sudah kehilangan sumber air, Bahkan sawah sawah dipunggung perbukitan itu sudah retak-retak kehilangan suplai air,” sambung Aris.
Dampaknya tak hanya disana, dari pantauan sukabumiupdate.com sungai Cimandiri yang melintas wilayah Gegerbitung pun saat ini sudah mengering. Nyaris tak ada air yang mengalir dari sungai sungai yang dipenuhi bebatuan ini, hanya tersisah kolam-kolam air kecil, atau aliran kecil.
Puncak bukit yang menjadi kawasan resapan air diatas hulu wotan atau sumber mata air sungai cimandiri tengah dibangun peternakan ayam. (Foto: Istimewa).
Pembangunan kandang ayam oleh salah satu perusahaan di perbukitan yang berada di atas mata air sungai Cimandiri dituding menyebabkan dampak kekeringan makin parah. Saat ini puncak bukit bongas memang sedang diratakan oleh alat berat untuk pembangunan peternakan ayam.
“Data yang kita punya kandang ayam itu dibangun dengan membabat habis hutan dipuncak bukit seluas kurang lebih 40 hektar. Pembangunan ini sudah berlangsung sejak beberapa tahun ke belakang dan saat ini masih dalam proses cut and fill lahan,” lanjut Aris.
Almagribi meminta pemerintah daerah segera bertindak, tidak membiarkan wilayah resapan air kawasan hulu sungai Cimandiri rusak. “Punahnya sumber mata air akan bermuara pada krisis pangan di masa yang akan datang. Hal ini terjadi karena semakin banyak areal pertanian yang tidak mendapatkan pasokan air yang memadai. Sebagian terjadi akibat alih fungsi lahan sehingga tidak ada penyimpanan cadangan air. Krisis sumber air, diprediksi akan menjadi salah satu sumber pertikaian dan konflik sosial manusia di masa depan,” tulis Rojak Daud salah seorang aktivis pertanian di Sukabumi di akun facebooknya, yang ikut membagikan kabar kondisi terkini kekeringan di kawasan hulu sungai Cimandiri Gegerbitung Sukabumi.
Hingga berita ini diturunkan, sukabumiupdate.com masih berusaha meminta tanggapan dari pemerintah daerah, pihak Kecamatan Gegerbitung terkait keringnya mata air sungai Cimandiri dibawah bukit bongas.