SUKABUMIUPDATE.com - Kasi Pendidikan Diniyah dan Pontren Kementerian Agama Kota Sukabumi, Ludi Jalaludin mengatakan, belum menerima laporan soal adanya kerusakan bangunan di MDTA Percontohan Amaliyah yang berlokasi di Jalan Sani'in No. 100 RT 001/006, Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi.
"Belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan untuk MDTA Percontohan Amaliyah, dan kalau tidak salah dulu juga MDTA Amaliyah itu pernah mendapatkan bantuan sekitar Rp 10 Juta, tapi untuk yang sekarang nanti akan coba kita cek dulu," tutur Ludi, kepada sukabumiupdate.com, di kantor Kementerian Agama Kota Sukabumi, Jalan Taman Bahagia Nomor 20, Kota Sukabumi, Rabu (19/6/2019).
BACA JUGA: Madrasah Diniyah Percontohan Amaliyah di Benteng Sukabumi Rusak Parah
Ludi mengungkapkan, jika memang nanti setelah dicek MDTA Percontohan Amaliyah ini masuk dalam prioritas, maka akan coba kita usahakan untuk mendapat anggaran bantuan di tahun 2020.
"Ada anggaran rutin per tahun dari pemerintah daerah untuk satu kecamatan satu madrasah, dan alokasinya Rp 10 Juta, namun untuk tahun 2019 ini sudah teralokasikan, semoga bisa masuk di tahun 2020, tapi akan kita cek dari sekarang," sambung Ludi.
BACA JUGA: Ruang Kelas Rusak, Siswa SDN 2 Cibadak Sukabumi Diganggu Kecoa dan Tikus Saat Belajar
Ludi menyebutkan, di Kota Sukabumi ini terdapat sekitar 180 madrasah dan MDTA Percontohan Amaliyah termasuk madrasah yang standar dari segi peserta ujian tahun ini. "MDTA Percontohan Amaliyah termasuk madrasah yang standar dari jumlah peserta ujian, yaitu 21 orang," pungkasnya.
Sementara itu, MDTA Percontohan Amaliyah, telah berdiri sejak tahun 1987, dan hingga saat ini telah menghasilkan lulusan sekitar 640 orang.
BACA JUGA: Ramai di Medsos, SDN Gudang di Desa Balekambang Nagrak Sukabumi Butuh Perbaikan
"Dalam satu tahun, rata-rata kami meluluskan 20 orang, dan tahun ini pelepasan siswa kelas enam tersebut akan digelar hari Minggu (23/6/2019)," tutur Kepala MDTA Percontohan Amaliyah Ahmad Rifai (83 tahun)kepada sukabumiupdate.com.
Madrasah ini memiliki tujuh orang tenaga pengajar dengan seratus siswa.
BACA JUGA: Butuh Bantuan, Bangunan Madrasah di Lengkong Roboh Diguncang Gempa Tahun Lalu
"Alhamdulillah guru-guru disini diniatkan beribadah, dan semoga ada bantuan, baik dari pemerintah maupun swasta untuk memperbaiki bangunan ini," ungkap Aam Amarullah (51 tahun), salah seorang guru yang telah mengajar selama 19 tahun di madrasah tersebut.
Akan tetapi, madrasah ini mengalami kerusakan cukup parah. Madrasah ini memiliki empat ruangan kelas dan satu ruangan kepala sekolah. Dari seluruh ruangan hanya satu kelas yang layak, itupun hasil renovasi. Kerusakan rata-rata terjadi pada bagian atap ruang kelas. Bahkan disalah satu ruang kelas, plafon yang terbuat dari bilik anyaman bambu harus disanggah dengan batang bambu karena takut ambruk.